MAKASSAR, KOMPAS.com- Seorang pria bernama Muh Fahrul (26) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas usai diduga dianiaya orang tidak dikenal (OTK) menggunakan senjata tajam.
Korban tewas akibat sejumlah luka tusuk senjata tajam di bagian perutnya.
Dugaan penganiayaan itu terjadi di lobi salah satu tempat penginapan atau wisma, Jalan Andi Tonro, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, pada Sabtu (29/7/2023) malam.
Baca juga: Kronologi Penganiayaan hingga Tewas Pemilik Toko Jamu di Karawang, Pelaku Emosi Diberi Rp 5.000
Peristiwa itu sempat membuat para pengunjung wisma dan warga sekitar geger. Saat ini polisi telah memasang garis pembatas di lokasi kejadian.
Di tempat tersebut, polisi menemukan barang bukti, antara lain senjata tajam dan sandal.
Petugas juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi maupun olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Penganiaya Balita di Makassar Ternyata Oknum Pensiunan Dokter sekaligus Pejabat RS
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya mengejar pelaku penganiayaan.
"Dibawa ke Rumah Sakit (RS) dan meninggal dunia, sekarang kita masih melakukan pengejaran terhadap pelakunya," ucap Ngajib kepada awak media di lokasi, Minggu (30/7/2023) dini hari.
Ngajib menyebut telah memeriksa rekaman CCTV penginapan untuk melacak pelaku.
"Belum diketahui apa motifnya, nanti kita lihat. Nanti kita kembangkan, sekarang kita sudah olah TKP dan memeriksa CCTV. Kita juga sementara memeriksa sejumlah saksi," kata dia.
Sementara salah satu saksi di lokasi bernama Fani menjelaskan bahwa sebelum kejadian penganiayaan berujung tewasnya Muh Fahrul.
Dirinya sempat mendengar ada keributan di lantai dua wisma. Keributan yang disaksikan Fani, melibatkan antara seorang wanita dan beberapa orang pria.
Baca juga: Polisi Selidiki Video Balita Ditampar Pria gara-gara Ganggu Main Catur di Makassar
"Tadi saya liat bertengkar di lantai dua, cowoknya bilang naik ke lantai tiga tapi ceweknya bilang mau pulang sudah itu kembali ke kamar," ucapnya.
Fani menjelaskan, keributan pun berlanjut ke lobi wisma hingga diduga berujung penganiayaan.
"Tidak lama ribut di bawah (lobi). Tadi saya liat ada dua laki-laki satu perempuan. Tadi kulihat, pelaku tadi masih pegang badiknya," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.