Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bissu dalam Budaya Bugis: Definisi, Sejarah, dan Gender

Kompas.com, 24 Juli 2023, 22:55 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Pada masa Kerajaan Bone, bissu menempati posisi terhormat di dalam masyarakat Bugis sebagai penasihat spiritual kerajaan. Hal ini yang membuat seorang Bissu bukanlah orang sembarangan dan dipercaya merupakan anugerah dari dewata.

Dilansir dari laman Kompas.id, pakar filologi Universitas Hasanuddin dan penerjemah La Galigo, Prof Nurhayati Rahman, mengatakan bahwa sebenarnya, peran Bissu masih penting sebagai penjaga peradaban.

Tidak heran jika Suku Bugis di Sulawesi Selatan memandang Bissu semacam pendeta atau rohaniawan.

Seorang Bissu umumnya menyatukan karakter maskulinitas dan feminin. Suku Bugis menyebut seseorang yang memiliki percampuran gender perempuan dan laki-kaki, lebih tepatnya laki-laki yang memiliki identitas gender perempuan, dengan sebutan calabai.

Nurhayati juga menjelaskan bahwa dalam naskah La Galigo, jelas disebutkan tentang Bissu.

Bissu turun ke bumi bersama To Manurung orang pertama yang turun ke bumi. Bersama To Manurung, turun pula arajang (istana), bendera, senjata, dan beragam benda kerajaan.

Bissu juga yang memegang peran penting sebagai penjaga barang kerajaan, dan dianggap orang suci. Karena itu, mereka menjadi rohaniawan dan penghubung antara manusia dan dewa langit (Botti Langi) dan dan dewa bawah laut (Buri’ Liung).

Senada, dilansir dari laman Kemendikbud, berdasarkan Kitab La Galigo, Bissu diturunkan karena manusia tidak dapat berhubungan dengan penciptanya.

Keadaan ini membuat lara Sang Pencipta, sehingga ia pun menurunkan manusia tanpa kelamin yang jelas, untuk memimpin upacara adat keagamaan.

Bissu pertama yang menjadi penghubung antara manusia dengan dewata bernama Lae-lae, dan sejak itu, Bissu menyebar ke seluruh wilayah Sulawesi Selatan termasuk Bone.

Peran Bissu di Masa Lalu dan Sekarang

Dilansir dari laman Kemendikbud, pada masa lalu, tepatnya pada era pra-Islam, Bissu adalah golongan yang sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat Bugis.

Pada Bissu menyandang tanggung jawab dalam semua upacara keagamaan yang dilaksanakan untuk memuji Sang Pencipta.

Upacara adat keagamaan Mat Temu Taung (upacara syukuran diakhir tahun) menjadi salah satu upacara yang bergantung pada peran Bissu.

Upacara tradisional yang bermakna mencari keselamatan dan perlindungan dari sang pencipta ini harus dipimpin oleh Bissu.

Nyaris tidak ada kegiatan upacara ritual tanpa kehadiran Bissu sebagai pelaksana sekaligus pemimpin prosesi upacara, sehingga ada masa itu, setiap ranreng (semacam wilayah adat) memiliki komunitas bissu.

Di Kerajaan Segeri dan Kerajaan Bone dikenal komunitas Bissu dengan sebutan Bissu Patappuloe (40 orang bissu), yang pada setiap upacara ritual, semua Bissu itu diharuskan hadir.

Pentingnya peran Bissu pada masa lalu membuatnya diberi rumah tinggal dalam kompleks istana dan lahan pertanian, bahkan segala keperluan hidup mereka disiapkan kerajaan.

Namun saat terjadi pergolakan DI/TII di tahun 1950-an, para Bissu menjadi incaran pasukan Kahar Muzakkar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau