Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bissu dalam Budaya Bugis: Definisi, Sejarah, dan Gender

Kompas.com - 24/07/2023, 22:55 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Mereka memberantas para bissu karena dianggap penyembah berhala dan tidak sejalan dengan syariat Islam.

Saat itu, ribuan perlengkapan upacara dibakar atau ditenggelamkan ke laut, sementara banyak dukun (sanro) dan Bissu dibunuh atau digunduli, lalu dipaksa menjadi laki-laki normal.

Penderitaan mereka masih berlanjut ketika Orde Lama (Orla) ditumbangkan oleh rezim Orde Baru (Orba) pada tahun 1965.

Para Bissu dan mereka yang percaya akan kesaktian arajang menjadi tertuduh penganut komunis atau anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Gerakan yang dikenal dengan nama “Operasi Toba” (Operasi Taubat) gencar terjadi pada tahun 1966.

Sejak itu, upacara Mappalili mengalami kemunduran, sementara upacara-upacara Bissu tidak lagi diselenggarakan secara besar-besaran.

Para Bissu memilih bersembunyi dari ancaman maut yang memburunya

Dilansir dari laman Kompas.id, setelah sempat hilang di masa pergerakan kemerdekaan, keberadaan Bissu di Bone perlahan kembali muncul karena masyarakat masih memahami perannya.

Ketika pelantikan Raja Bone A Mappanyukki yang merupakan Raja Bone terakhir, Bissu juga diminta untuk memimpin upacara pelantikan.

Sementara di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, peran Bissu masih digunakan terutama dalam pertanian, yaitu untuk menentukan hari baik saat benih pertama ditabur.

Bissu juga akan menjadi orang yang pertama kali menabur benih, karena sebagian warga masih percaya bahwa hal tersebut membuat hasil panen lebih berhasil.

Kembalinya fungsi Bissu dalam acara ritual Bugis, sesungguhnya melalui pengorbanan yang panjang. Hal ini juga tak lepas dari fungsi sosial para Bissu yang masih terekam dalam masyarakat.

Lebih lanjut, menurut Nurhayati, di tengah arus modernisasi yang begitu kuat, Bissu tak dihubungkan dengan permasalahan terkait gender ataupun kepercayaannya.

Keberadaan Bissu mestinya dilihat sebagai salah satu benteng penjaga tradisi dan peradaban, karena mereka menyimpan banyak memori kolektif tentang kearifan lokal suku Bugis di masa lampau.

Terlepas dari permasalahan tersebut, banyak kearifan masa lalu yang memiliki nilai baik untuk diterapkan di masa kini, dan nilai-nilai itu di antaranya dipahami oleh Bissu.

Sumber:
kompas.id 
nationalgeographic.grid.id  
kebudayaan.kemdikbud.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Makassar
Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Makassar
Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Makassar
Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Makassar
Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Makassar
Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Makassar
Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Makassar
Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com