Pegawai Honorer di Makassar Dilecehkan Oknum ASN, Polisi Tunggu Hasil Tes Psikologi Korban

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar kini masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di lingkup Sekolah Menengah Analisis Kimia (SMAK) Makassar.

Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando K Sambolangi mengatakan, untuk saat ini pihak penyidik Sat Reskrim Polrestabes Makassar masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi terhadap korban DA (25).

Baca juga: ASN di Makassar Diduga Lecehkan Guru Honorer, Awalnya Minta Maaf tapi di Hadapan Kepsek Sempat Menyangkal

"Masih dalam tahap penyelidikan, penyidik menunggu hasil konseling korban yang dilakukan oleh Psikolog dan Peksos," kata Lando kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Senin (17/7/2023).

Kata Lando, pemeriksaan psikologi terhadap korban yang merupakan pegawai honorer di sekolah naungan Kementerian Perindustrian RI tersebut, adalah rangkaian penyelidikan.

"Kalau sudah ada maka penyidik melakukan gelar kasus apakah ditingkatkan ke penyidikan (penetapan tersangka) karena telah cukup bukti atau belum," bebernya.

Untuk diketahui, kasus pelecehan seksual ini diduga dilakukan oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU) SMAK Makassar berinisial BH (50).

Kepala Sekolah SMAK Makassar Bakhtiar Rahmani menjelaskan, untuk saat ini terlapor BH dan pelapor AD sementara dirumahkan sembari menunggu penyelidikan polisi.

"Belum ada pak, yang ada keduanya saya Work Form Home (WFH) kan," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilapor ke polisi usai diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap pegawai honorer.

Oknum ASN tersebut telah dilaporkan ke jajaran Satreskrim Polrestabes Makassar pada 25 Juni 2023 lalu.

Dari keterangan korban, BH ini melakukan aksi pelecehan di salah satu ruangan sepi di lingkup SMAK Makassar.

Baca juga: Guru Honorer di Makassar yang Dilecehkan Oknum ASN Mengaku Diintimidasi dan Dapat Banyak Intervensi