Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Mahasiswa Kedokteran Unhas, FD Sempat Kirim Pesan ke Ibu dan Teman

Kompas.com, 27 Mei 2023, 13:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - FD, mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang sejak kurang lebih 10 hari lalu.

Kakak FD, JM, mengatakan bahwa sebelum adiknya menghilang, FD sempat mengirim pesan kepada ibunya lewat WhatsApp.

"Dia hubungi ibu saya menggunakan nomor baru, dia pamit mau pergi jauh, katanya tidak usah dicari, dia tidak bunuh diri katanya," ujar JM, Jumat (26/5/2023).

Dalam pesannya, FD meminta maaf kepada sang ibu. Berikut isi pesan itu:

Ma, maaf bikin khawatir, maaf maaf maaf. Mauka pergi (saya mau pergi) ma, pergi dari semuanya, hampirka bunuh diri, nda tahu ka harus apa, mauka gila, stres, semuanya hancur sekali kemarin, tapi sekarang mauja pergi, kasika waktu ma, jangan mi carika, baik-baik ja, akan kembali kalo memang selesaimi, nda mauka bunuh diri ma, nda mauka mati, haruska pergi, maaf ma."

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran di Makassar Hilang, Keluarga Khawatir Ikut Jaringan Radikal

JM menuturkan, usai mendapat pesan tersebut, keluarganya langsung panik.

Kini, keluarga FD sudah melaporkan hilangnya FD ke Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar pada Kamis (25/5/2023).

"Tadi saya sudah buat laporan pengaduan orang hilang di Polrestabes Makassar, harapan keluarga pihak kepolisian bisa turut membantu mencari adik saya. Karena sampai hari ini belum ada titik terang keberadaannya di mana," ucapnya.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Unhas Makassar yang Dinyatakan Hilang Punya Prestasi Gemilang

Mahasiswa Unhas yang hilang sudah 2 minggu tak ikut kegiatan akademik

Sosok FD dikenal sebagai mahasiswa berprestasi. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) FD bahkan terhitung tinggi.

"FD juga memiliki prestasi akademik yang sangat bagus, IPK nya 3,78," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Humas Unhas Makassar Dr Ahmad Bahar, Jumat.

Meski demikian, FD sudah hampir dua minggu tidak mengikuti kegiatan akademik di kampus.

"Kalau ke kampusnya memang sudah dua minggu tidak masuk. Tapi Senin kemarin dia hubungi temannya, dia (FD) tanya temannya bahwa apa yang harus disiapkan jika ingin ikut praktek Sitologi (kegiatan praktek laboratorium mempelajari sel hewan)," tuturnya.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Unhas Makassar yang Dinyatakan Hilang Sudah 2 Pekan Tak Masuk Kuliah

Halaman:


Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau