Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur di Makassar Naik, Pedagang Mengeluh

Kompas.com - 24/05/2023, 19:33 WIB
Darsil Yahya M.,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Harga telur ayam ras di Pasar Terong Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami kenaikan. Harga telur yang awalnya Rp 50.000 per rak, kini naik menjadi Rp 55.000 per rak.

Salah satu pedagang telur ayam ras, Rahman mengaku, kenaikan harga telur sudah terjadi sejak bulan April.

"Harga telur mengalami kenaikan, dari sebelumnya harga Rp 50.000 menjadi Rp 55.000 satu rak. Naik Rp 5.000," kata Rahman saat ditemui KOMPAS.com, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Stok Melimpah, Harga Telur di Parepare Turun, tapi Sepi Pembeli

Dia mengungkapkan, naiknya harga telur disebabkan karena kurangnya pasokan telur dari distributor yang berada di daerah.

"Penyebab kenaikannya karena kurangnya produksi dari daerah, saya ambil di (Kabupaten) Sidrap dan Maros," ucapnya.

Rahman menuturkan, harga ayam ras Rp 55.000 itu per rak itu merupakan telur ukuran sedang.

"Kalau yang super (besar) itu Rp 57.000. Sebelumnya yang ukuran super itu Rp 55.000. Naik Rp 2.000," bebernya.

Akibat kenaikan tersebut, Rahman mengatakan, para pembeli mengeluh. Selain itu, omsetnya menurun karena para pembeli mengurangi belanjaannya.

"Banyak sih yang mengeluh, tetapi tetap belanja karena kebutuhan pokok. Penjulan juga menurun dengan kenaikan telur karena biasa ada yang beli lima rak sisa tiga rak. Biasa ada beli 10 rak, sekarang dia beli bagi duanya atau setengahnya. Paling lima rak dia beli. Otomatis penjualan menurun," tuturnya.

Dia pun berharap, pemerintah segera mencari solusi agar harga telur kembali normal.

"Harapanya mudah-mudahan harga telur bisa dinormalkan kembali," ungkapnya dia.

Pedagang lainnya bernama Haris juga mengungkapkan hal yang sama. 

"Iya naik, sekarang 1 rak harga telur (ayam ras) eceran Rp 55.000, sebelumnya masih Rp 50.000," ujarnya.

Baca juga: Di Blitar, Harga Telur Capai Rp 31.000, Daging Ayam Rp 38.000 Per Kilogram

Namun, ia menyebut banyak faktor yang menyebabkan naiknya harga telur ayam ras.

"Faktornya banyak, mana pakan mahal, biaya operasional juga mahal karena BBM naik," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta mengaku, kenaikan harga telur akibat dipengaruhi supply dan demand, serta proses distribusi.

"Untuk kenaikan harga komoditas yang cenderung fluktuatif seperti telur saat ini, hasil konfirmasi tim pemantau ke pedagang karena harga dari supplier yang naik," ungkapnya.

"Kalau hasil pemantau tim di 10 pasar tradisional harga masih bervariasi mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per rak. Secara rata-rata sebulan terakhir sudah seperti itu," katanya.

Untuk menormalkan kembali harga telur di pasaran, pihaknya bakal melakukan upaya koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi.

"TPID Kota koordinasikan dengan TPID Propinsi untuk langkah-langkahnya karena menyangkut koordinasi antardaerah supplyer, dan harga produksi di supplyer, sekiranya direkomendasi nanti dapat dilakukan operasi pasar khusus," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Kejari Palopo Tetapkan 2 Tersangka Pengadaan Mobil Bodong Dinas Lingkungan Hidup

Makassar
Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com