"Belakangnya entah dicambuk pakai besi, kayu, atau apalah. Yang jelas seperti tercongkel. Di leher hanya sedikit bekas jeratan. Jadi apa iya benar ponakan saya gantung diri?" tandasnya.
Ayu juga menjelaskan, pihak keluarga telah berkomunikasi dengan dokter forensik di Makassar yang membenarkan adanya kejanggalan.
"Katanya entah pas sudah sekarat baru dijerat, atau sudah meninggal baru digantung. Kami tidak tahu yang mana benar," tuturnya.
Serda MHF adalah lulusan Bintara Prajurit Karier (PK) 29 Gunung Kupang, Komando Daerah Militer VI Mulawarman ( Kodam VI/MLW), Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Setelah pelantikan tahun 2022, MHF ditugaskan di Arhanud, Makassar.
Baca juga: Warga Temukan Mayat di Sungai Maiting, Tim Dokter Identifikasi Jenazah Diduga Serda Amiruddin
Kerabat korban, Serda Pandu Akbar, mengaku masih aktif berkomunikasi dengan korban melalui aplikasi chat dan membuat rencana untuk bertemu teman-teman seangkatan.
"Tapi, dia mau nunggu kami yang baru cuti tanggal 17 April. Kami mengiyakan, tapi dia pulang hanya tinggal nama," lanjutnya.
Meski tidak sempat bertemu lagi dengan korban, Serda Pandu Akbar mengaku bahagia dapat mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Selamat jalan dan tenang di alam sana saudara kami, Serda MHF. Semoga kejadian ini yang terakhir," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Kronologi Kematian Anggota TNI Asal Kukar yang Dinilai Tewas Tak Wajar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.