Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Diduga Kena Tipu Pengembang Perumahan di Makassar, Rugi hingga Miliaran Rupiah dan Lapor Polisi

Kompas.com - 04/04/2023, 15:34 WIB
Reza Rifaldi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pemilik sebuah pengembang perumahan berinisial M dilaporkan ratusan warga ke polisi lantaran diduga melakukan aksi penipuan. Informasinya, ada ratusan warga yang tertipu hingga merugi miliaran rupiah.

Para korban diketahui berasal dari berbagai kalangan, mulai dari aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, hingga bahkan staf khusus Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).

Salah satu saudara korban yakni HD (41) mengatakan, korban penipuan mencapai ratusan orang, termasuk dua adiknya yang merugi hingga ratusan juta rupiah. Dua adiknya yakni YT dan EI melakukan pembayaran rumah sejak 2020.

Baca juga: Cerita Warga Perumahan di Semarang: Rumah Terancam Disita, Sertifikat Digadaikan Pengembang

HD menceritakan, awal mula dua adiknya mengambil lokasi perumahan yang terletak di kawasan, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel. Di situ ada dua dua perumahan. 

"Adek ambil perumahan di Alika harga rumah Rp 299 juta atau Rp 300 jutalah tipe 45. Dari harga rumah itu kita disuruh lunasi dalam waktu satu tahun, habis itu sudah bisa terima kunci," jelas HD kepada Kompas.com, Selasa (4/3/2023).

HD mengungkapkan, dua adiknya ini telah menyetor dana YT senilai Rp 194 juta dan EI Rp 117 juta. Pembayaran dilakukan secara berangsur pada 2020 hingga 2021.

"Berjalan waktu, dananya sudah masuk hampir 200 atau Rp 194 juta dia cek di lokasi ternyata tidak ada pembangunan, padahal sudah setahun dari 2020 dia bayar tidak ada pembangunan," ucapnya.

Kecurigaan pun muncul, sehingga adik HD pun memutuskan untuk melakukan pembatalan pada Juli 2021. Di situ, pihak pengembang menjanjikan bakal mengembalikan dana para user secara berangsur selama lima sampai enam bulan.

"Akhirnya tahun 2021 bulan 7 kita lakukan pembatalan selang waktu itu kita disuruh menunggu selama 6 bulan. Masuk ke bulan kedua keluar surat pemberitahuan pembayaran yang Rp 194 juta akan dibayar dengan cara dicicil selama 5 bulan," jelasnya.

Baca juga: Banyak yang Kos karena Banjir, Ketua DPRD Minta Pengembang Perumahan Dinar Indah Semarang Segera Dipanggil

"Dari perjanjian itu dia hanya bayar sampai saat ini baru Rp 79 juta, sekitar itu sisanya saya masih tagih dari tahun lalu sampai saat ini. Kalau saudara yang satu itu dia DP Rp 75 juta, dana yang masuk totalnya Rp 117 yang kembali baru Rp 8 juta," sambungnya.

Bahkan, menurut informasi yang didapatkan HD, masih ada beberapa user atau korban yang belum sama sekali dikembalikan dananya oleh pihak developer. Para korban juga disebut dari berbagai kalangan dan profesi.

"User lain bahkan ada lebih parah belum dikembalikan sama sekali. Kejadian sama semua, para user ini ada dari berbagai kalangan ada dari TNI, Polisi, ada yang dari wiraswasta, dosen, banyak, ada dari berbagai profesi bahkan ada staf khusus Gubernur jadi korban," bebernya.

Kata HD, iming-iming agar menggaet para korban ialah dengan cara mempromosikan kawasan perumahan yang terletak di kawasan tengah kota hingga dapat dicicil tanpa melalui bank.

"Pertama itu, penawarannya lokasi di tengah kota, harga rumah murah, strategis, pembangunan cepat. Kita terima kunci juga cepat. Semua fasilitas juga ada nantinya," ucapnya.

Baca juga: Ada Perda Wajib Punya Garasi, Warga Perumahan di Solo Ini Inisiatif Bikin Tempat Parkir Mobil

Dalam kasus ini kata HD, beberapa korban telah melaporkan pemilik pengembang ke polisi. Laporan dibuat belasan korban di Mapolda Sulsel dan Mapolrestabes Makassar.

Untuk laporan HD sendiri, dilayangkan ke Mapolda Sulsel dengan nomor Laporan Polisi (LP) STTLP/B/239/III/2023/SPKT/POLDA SULSEL, pada 14 Maret 2023.

"Ratusan, kalau yang melapor sudah banyak tapi saya belum tahu semua. Saya sendiri empat orang melapor di Polda ada juga di Polrestabes," ucapnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol mengatakan laporan para korban masih dilakukan pendalaman.

"Kita cek dulu," singkatnya kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Selasa (4/4/2023) siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Makassar
Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Makassar
Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Makassar
Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Makassar
Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com