Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Marlborough, Benteng Terbesar Inggris di Asia Tenggara

Kompas.com - 26/02/2023, 23:26 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Benteng Marlborough atau Fort Marlborough adalah sebuah destinasi wisata sejarah di Kota Bengkulu yang merupakan peninggalan Kolonial Inggris.

Lokasi Benteng Marlborough berada di Jalan Benteng, Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

Baca juga: Benteng Fort Rotterdam, Jejak Kerajaan Gowa-Tallo dan VOC di Makassar

Benteng Marlborough kerap didatangi wisatawan karena hanya berjarak sekitar 15 menit dari pusat Kota Bengkulu, atau 30 menit dari Bandara Fatmawati Soekarno.

Wisatawan tidak hanya bisa menikmati keindahannya, namun juga bisa melakukan napak tilas sejarah pemerintahan kolonial Inggris di wilayah Bengkulu.

Baca juga: 6 Destinasi Wisata di Pulau Nusakambangan, Ada Pantai Permisan dan Benteng Klingker

Sejarah Benteng Marlborough

Dilansir dari laman pariwisata.bengkuluprov.go.id, Benteng Marlborough didirikan pada sekitar tahun 1713-1719 oleh East India Company (EIC) yang berada di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Joseph Callet.

Menurut catatan sejarah, pemba­ngunan benteng Marlborough di­lakukan berturut-turut oleh tiga guber­nur Inggris pengganti Joseph Collet, yaitu Gubernur Thiophilus Shyllinge (1716 – 1717), Rhicard Former (1717 – 1718) dan Thomas Cooke (1718).

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa atau Fort Willem I, Saksi Bisu Kolonialisme Belanda yang Dibalut Misteri

Pemberian nama Marlborough kepada benteng pertahanan ini didedikasikan untuk mengenang seorang komandan militer Inggris bernama John Churchill yang terkenal sebagai “The First Duke of Marlborough”.

Posisinya sangat strategis karena terletak di tepi Pantai Tapak Paderi dan mengarah ke Samudra Hindia.

Keistimewaan benteng seluas 44,000 meter persegi ini adalah predikatnya sebagai benteng terbesar yang pernah dibangun oleh Inggris di Asia Tenggara.

Benteng Marlborough juga menjadi benteng terkuat kedua milik Inggris di wilayah timur setelah benteng St. George di Madras, India.

Suasana Benteng Marlborough di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.Tribun Bengkulu/Prawira Maulana Suasana Benteng Marlborough di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

Sementara dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Benteng Marlborough merupakan pengganti dari Fort York atau Benteng York yang dibangun tahun 1685.

Lokasi Fort York berada sangat dekat, yaitu Benteng Fort York sekitar dua mil dari benteng Marlborough.

Alasan Fort York ditinggalkan oleh pasukan Inggris karena terlalu banyak mengalami kendala pembangunan serta banyaknya pasukan Inggris yang tewas karena wabah penyakit.

Bentuk Benteng Marlborough

Secara umum Benteng Marlborough memiliki desain arsitektur khas Inggris dari abad ke-17.

Keunikan lain dari Benteng Marlborough adalah bentuknya yang menyerupai kura-kura apabila dilihat dari ketinggian.

Dilansir dari laman djkn.kemenkeu.go.id, bagian depan Benteng Marlborough berbentuk kepala dan empat bangunan menyerupai kaki di sisi-sisi lain.

Selain itu, terdapat sebuah jembatan yang sangat unik dengan berbentuk layaknya sebuah ekor yang bisa dilepas pasang menggunakan pengungkitnya untuk mengantisipasi serangan musuh.

Sehingga memasuki benteng ini pada masa lalu, seseorang harus terlebih dahulu melewati bagian revaline (kepala kura-kura) yang dihubungkan dengan jembatan tersebut.

Di sekeliling Benteng Marlborough dikelilingi parit yang penuh jebakan dengan lebar dua meter dan kedalaman 2-3 meter.

Benteng Marlborough atau Fort Marlborough, destinasi wisata sejarah di Kota Bengkulu.Tribun Bengkulu/Prawira Maulana Benteng Marlborough atau Fort Marlborough, destinasi wisata sejarah di Kota Bengkulu.

Fungsi Benteng Marlborough

Fungsi utama Benteng Marlborough pada masa lalu adalah sebagai benteng pertahanan Inggris.

Namun kemudian fungsinya berkembang menjadi pusat kantor dagang Inggris (East India Company) di pantai Barat Sumatera.

Benteng Marlborough juga dilengkapi sejumlah ka­mar yang berfungsi sebagai gudang penyimpanan lada dan cengkeh, ruang tahanan, gudang senjata, logistik dan kantor.

Dilansir dari Kompas.com, saat wilayah Bengkulu dikuasai Belanda melalui Traktat London 1824, Benteng Marlborough tidak lagi difungsikan sebagai benteng pertahanan.

Hingga tahun 1942, Benteng Marlborough dijadikan sebagai markas Polisi Belanda hingga wilayah itu direbut oleh Jepang.

Bahkan Presiden Pertama RI Soekarno kabarnya sempat ditahan pada salah satu ruangan Benteng Marlborough ketika ia dibuang Belanda ke Bengkulu.

Selanjutnya di masa pendudukan Jepang, benteng ini digunakan sebagai basis pertahanan.

Saat ini Benteng Marlborough ditetapkan menjadi cagar budaya nasional berdasarkan No SK : KM.10/PW.007/MKP/2004, dan dimanfaatkan sebagai objek wisata sejarah di Kota Bengkulu.

Sumber:
pariwisata.bengkuluprov.go.id  
kebudayaan.kemdikbud.go.id  
djkn.kemenkeu.go.id  
regional.kompas.com   (Penulis : William Ciputra)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Makassar
Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Makassar
Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Makassar
Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Makassar
Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com