KOMPAS.com - MFS (11), anak asal Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu kini telah tiada.
Dia menjadi korban penculikan dan pembunuhan oleh dua orang remaja, AD (17) dan MF (14), yang tergiur uang dari situs jual-beli organ tubuh manusia.
Jasad MFS ditemukan di bawah jembatan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, Sulsel, pada Selasa (10/1/2023) dini hari.
Kerabat sekaligus tetangga korban, Samsiah (50), menilai bahwa MFS adalah anak yang sopan dan rajin di lingkungan tempat tinggalnya.
Baca juga: Motif 2 Remaja di Makassar Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun hingga Diamuk Massa
"Baik sekali itu (MFS), anak kasihan. Sopan anaknya, kalau lewat pasti menyapa tante, begitu juga kalau disuruh, rajin dia," kata Samsiah, dikutip dari TribunMakassar.com, Rabu (11/1/2023).
Menurut sepengetahuan Samsiah, MFS lahir dan besar di rumah neneknya yang terletak di Batua Raya Lorong 7, rumah yang ditinggalinya hingga tragedi tersebut menimpanya.
Saat menginjak usia 5 tahun, Samsiah menambahkan, MFS ditinggal oleh ibunya untuk bekerja di negara tetangga, Malaysia.
"Ibunya di Malaysia merantau, kasihan, jadi tinggal sama bapaknya di rumah neneknya," ujar Samsiah.
Sementara ayahnya, Karmin, dia menjelaskan, belum mempunyai pekerjaan tetap atau pekerja serabutan.
"Kalau bapaknya itu, kadang jadi buruh bangunan, kadang juga bentor," ucap Samsiah.
Atas dasar kondisi finansial keluarganya itu, MFS memutuskan untuk ikut bekerja sebagai juru parkir di minimarket yang ada di dekat rumahnya.
"Kalau pulang sekolah itu, dia ke sana (minimarket), jaga parkir, biasanya sampai malam," jelasnya.
Penjelasan serupa disampaikan ayah korban, Karmin. Menurutnya, anak keduanya itu mencari uang sebagai juru parkir untuk jajan di sekolah.
"Itu hasil parkirnya dia pakai belanja juga di sekolah, kasihan," ungkap Karmin.
Baca juga: Massa Rusak Rumah 2 Remaja Penculik dan Pembunuh Bocah 11 Tahun di Makassar
MFS, siswa kelas 5 SD itu hilang saat sedang bekerja sebagai juru parkir di minimarket dekat rumahnya, pada Minggu (8/1/2023).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.