Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Guru Besar FEB Mundur Mengajar S3, Unhas Bentuk Tim Investigasi

Kompas.com - 04/11/2022, 14:38 WIB
Hendra Cipto,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) membentuk tim investigasi terkait pengunduran diri tujuh guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dari mengajar program studi (Prodi) S3.

Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa yang dikonfirmasi Jumat (4/11/2022) mengatakan, tim investigasi yang dibentuknya merupakan hal yang biasa saja. Tim internal ini akan mendalami persoalan secara lebih komprehensif.

"Sebenarnya itu tim biasa aja. Tim Internal kami, untuk mendalami secara lebih komprehensif. Karena kemarin kan, sudah ada perkembangan bersama. Supaya ini tidak terjadi lagi di masa mendatang, maka kami bentuk tim pendalaman," katanya.

Baca juga: Sepakat Berdamai dengan Dekan FEB, Guru Besar Unhas: Bukan Berarti Kita Mengaku Salah

Jamaluddin menjelaskan, jika tim investigasi ini mencari apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan. Termasuk kesalahan yang mesti diperbaiki.

Sehingg investigasi yang dilakukan tersebut sifatnya memperbaiki sistem.

"Apa sih sebenarnya yang menjadi isu. Kita mencari apa sih persoalannya. Apa yang salah, supaya kita perlu buat regulasinya ke depan. Dan bagaimana kemudian kita bisa hindari hal-hal yang kurang baik ke depan," jelasnya.

Jamaluddin menegaskan, jika tim yang dibentuk Unhas tersebut tidak seperti tim investigasi kriminal. Tim investigasi ini lebih pada pendalaman masalah atau isu.

"Bukan investigasi dalam bentuk kriminal, tetapi lebih daripada pendalaman. Tim pendalaman isu ini, supaya tidak lagi terjadi demikian," terangnya.

Saat ditanya siapa mahasiswa S3 yang diisukan agar diluluskan meskipun sering absen, Jamaluddin mengaku tidak mengenalnya.

"Sebenarnya saya juga tidak mengenal mahasiswa itu. Cuma dalam kaitannya dalam berita itu, tidak sepenuhnya seperti itu yang ditulis teman-teman. Karena mahasiswa itu tidak lulus, artinya men-drop out mahasiswa. Setiap pimpinan itu wajib minta rapat untuk setiap mahasiswa tidak lulus, karena kan itu peraturan rektor," ujarnya.

Baca juga: Rektor Unhas Makassar Bantah Terjadi Perdagangan Gelar Doktor di Kampusnya

Jamaluddin menerangkan, jika Unhas harus melindungi mahasiswanya. Sehingga harus ada kejelasan mengapa tidak lulus. Tentunya ada mekanisme sebenarnya yang harus diperbaiki .

"Untuk mahasiswa kita yang tidak memenuhi syarat untuk lulus, itu kan selalu ada upaya kita untuk remedial yang sifatnya mendidik. Kan masa ada mahasiswa tidak lulus langsung drop out, itu kan tidak boleh. Apalagi kalau cuma satu dosen atau dua," paparnya.

Dia menilai langkah dekan memanggil dosen bukan berarti bentuk intervensi. Memang suatu kewajiban pimpinan fakultas untuk mengetahui lebih lanjut untuk mencari cara agar bisa lulus.

"Itu saya kira wajar. Kan mahasiswa ini kita terima, agar bisa lulus kan. Bukan dengan apabila salah langsung dihukum. Saya kira di seluruh universitas juga begitu. Saya juga begitu, kalau ada mahasiswa saya beri kesempatan dan bukan langsung drop out," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Bukan Habitatnya, BKSDA Evakuasi Penyu dari Kolam Kotamara Baubau

Makassar
3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

3 Hari Dilanda Banjir, 129 Rumah Terendam di Kecamatan Baebunta Luwu Utara

Makassar
Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com