Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan 7 Guru Besar Unhas Mundur, Banyak Persoalan hingga Dipaksa Luluskan Mahasiswa yang Sering Absen Kuliah

Kompas.com - 03/11/2022, 16:44 WIB
Hendra Cipto,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Banyaknya permasalahan yang terjadi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) menjadi pemicu tujuh guru besar mengundurkan diri mengajar di Program Studi (Prodi) S3.

Salah satu guru besar FEB (Unhas), Prof Idrus Taba yang berhasil dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022) mengungkapkan pengunduran diri tujuh guru besar terakumulasi dari permasalahan-permasalahan yang terjadi.

Salah satunya adalah adanya mahasiswa Prodi S3 yang tidak pernah mengikuti perkuliahan dan nilainya tidak mencukupi tapi dipaksakan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis agar diluluskan.

Baca juga: Heboh 7 Guru Besar Unhas Mengundurkan Diri, Ini Penjelasan Rektor

"Persoalan mahasiswa yang dipaksakan lulus itu terjadi pada semester lalu antara Prof Haerani dan Prof Hidayanti. Kok seorang Dekan memaksakan lulus, namun nilai mahasiswanya tidak mencukupi. Persoalan itu pun berlanjut hingga ke Rektor dan tidak diluluskan. Bahkan informasinya, mahasiswa tersebut di DO (drop out)," ungkapnya.

Menurutnya kasus tersebut hanya salah satu persoalan yang terjadi di FEB Unhas. Dia mengatakan masing guru besar memiliki pengalaman diintervensi. 

"Jadi akumulasi persoalan. Jadi banyak masalah yang kemudian di intervensi. Dekan ini terlalu banyak ke dalam Prodi Manajemen. Mulai ujian dan lain-lainnya. Sebenarnya Kepala Prodi sudah benar, memploting pengajar. Tetapi di dekan, diacak-acak lalu berubahlah itu. Itu yang terjadi dengan akumulsi persoalan lain. Oke lah kalo begitu, dari pada kita terlibat cara seperti itu, jadi kami mundurlah," jelasnya.

Saat ditanya adanya perdamaian antara ketujuh guru besar dengan dekan FEB, Idrus membenarkan. Namun perdamaian itu sifatnya untuk meredam permasalahan pengunduran diri.

Termasuk dengan menahan diri untuk tidak memberikan pernyataan kepada media agar tidak viral dan membuat citra institusi rusak.

"Memang ada perdamaian yang diinisiasi oleh rektor, tapi hanya untuk menahan diri saja agar tidak memberikan keterangan kepada media yang bisa membuat viral sampai ada putusan dari rapat Senat. Persoalan-persoalan ini akan dibahas di rapat Senat. Nantilah kita lihat apa hasilnya. Saat ini kita semua diminta menahan diri," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswi Unhas Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Gedung Asrama

Idrus menjelaskan, jika para guru besar menerima perdamaian. Namun dalam perdamaian itu, tidak membuat para guru besar merasa bersalah.

"Kita prinsipnya menerima perdamaian, semua pihak menahan diri. Dalam perdamaian ini, bukan berarti kita mengaku salah. Oh tidak. Cuma kami menahan diri, demi kebaikan institusi. Kami hormati rektor kami," tegasnya.

Idrus menambahkan, pengajuan pengunduran diri tujuh guru besar FEB Unhas mengajar di Prodi S3 telah dilakukan untuk semester mendatang.

"Kami mundur dulu untuk memperbaiki institusi. Untuk saat ini kami masih mengajar, tapi yang kami maksud semester depan. Tapi kami tunggu dulu perkembangannya dari hasil senat fakuktas. Apabila nanti ditemukan titik terbaik, saya kira bisa aja ditarik pengunduran diri. Tapi kalau tidak kami tetap mundur," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Makassar
Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Makassar
KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

Makassar
5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

Makassar
Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Makassar
Saat Pesta Pernikahan di Luwu Utara Terancam Batal karena Terjangan Banjir...

Saat Pesta Pernikahan di Luwu Utara Terancam Batal karena Terjangan Banjir...

Makassar
Mobilnya Digembok Dishub karena Parkir di Bahu Jalan, Wanita di Makassar Mengamuk

Mobilnya Digembok Dishub karena Parkir di Bahu Jalan, Wanita di Makassar Mengamuk

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com