SELAYAR, KOMPAS.com - Selama dua bulan terakhir ini, tidak ada penerbangan dari Kota Makassar menuju Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pasalnya, maskapai menutup penerbangan ke Bandara H Aeroppala, Kepulauan Selayar.
Bupati Selayar, Basli Ali yang dikonfirmasi, Jumat (26/8/2022) mengatakan telah bersurat ke pihak maskapai terkait penutupan tersebut tapi belum mendapatkan respons.
Dia menilai maskapai dengan keterbatasan pesawat memilih rute penerbangan lainnya. Apalagi saat ini daerah lainnya juga berlomba-lomba membangun bandara sendiri.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh Minta Menhub Buka Bandara SIM sebagai Pintu Masuk Penerbangan Internasional
"Saya melihat, daerah lain berlomba-lomba membangun bandara. Sedangkan pihak maskapai terbatas mempunyai pesawat. Saya melihat ada kerja sama dengan rute yang dituju, seperti booking sheet. Sehingga pihak maskapai lebih memilih jalur seperti itu semacam ada subsidi," ungkapnya.
Basli Ali menilai, tentunya maskapai tidak mau rugi sehingga memilih rute penerbangan ke daerah lainnya yang telah booking sheet 60 sampai 70 persen.
Dia pun sudah bersurat kepada Gubernur Sulsel untuk disiapkan anggaran subsidi penerbangan ke Kepulauan Selayar.
"Saya juga sudah bersurat ke Gubernur Sulsel, untuk dibantu dalam rangka pemberian subsidi juga. Saya juga sudah sampaikan ke Sekretaris Daerah, agar anggaran tahun 2023 disiapkan untuk subsidi penerbangan ke Selayar. Sehingga maskapai penerbangan mau melirik rute penerbangan ke Selayar," katanya.
Di sisi lain, saat ini harga tiket pesawat sangat mahal. Misalnya saja penerbangan dari Kota Makassar ke Kepulauan Selayar, harga tiket sudah hampir Rp 1 juta.
Mahalnya harga tiket ini pun bukan hanya tujuan Selayar saja, melainkan juga ke daerah lainnya.
"Tentu harga tiket seperti ini memberatkan masyarakat. Sehingga lebih memilih dari Kota Makassar ke Selayar dengan menggunakan jalur darat yang hanya memakan biaya Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu," jelasnya.
Saat ini Kondisi Bandara H Aeroppala sepi, namun pegawai dari kementerian perhubungan tetap ada di bandara tersebut.
Sebelum pandemi Covid-19, papar Basli Ali, setiap harinya ada tiga penerbangan ke Kabupaten Kepulauan Selayar dengan harga tiket Rp 400 ribu hingga Rp 600 ribu. Tetapi setelah pandemi, penerbangan ke Selayar tidak setiap hari lagi karena persyaratannya macam-macam.
"Hingga kini tidak ada lagi penerbangan ke Selayar, padahal pariwisata kita mulai berkembang. Tapi pesawat juga terkadang juga delay atau cancel penerbangan, sehingga orang-orang yang menyiapkan perjalanannya ke Selayar kecewa. Jadi semuanya menjadi kacau," tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.