Selama terombang-ambing, kata Hidayatulah, dia bersama enam penumpang lainnya sama sekali tak memiliki makanan.
Saat itu, sambungnya, hanya ada satu botol air dan dibagi bersama-sama.
"Kita cuma punya satu botol air minum kecil. Itu yang kita minum silih berganti untuk bertahan sebelum bantuan datang," kenangnya.
Baca juga: Kisah Penumpang Selamat KM Ladang Pertiwi, 16 Jam Bertahan di Atas Tripleks dengan Sebotol Air Minum
Setelah terombang-ambing, selama 16 jam lamanya, mereka akhirnya diselamatkan tugboat TB Sabang 25, Jumat (26/5/2022).
"Saat malam semuanya terpisah. Tak bisa lagi lihat apa-apa ditambah lagi gelombang besar. Alhamdulillah kami segera ditemukan," ujarnya.