Seiring perkembangan zaman, tarian khas Sulawesi Selatan ini sangat diminati masyarakat dan akhirnya membuat Tarian Kipas Pakarena yang menjadi media hiburan yang menarik bagi penonton.
Pertunjukkan Tari Pakarena dibagi dua, yaitu penari dan pemusik.
Baca juga: Tari Kipas Pakarena, Tarian Khas Sulawesi Selatan
Penari memperagakan tarian yang sangat lembut dan halus yang dianggap sebagai cerminan karakter wanita Sulawesi Selatan.
Tarian dibagi menjadi 12 babak. Namun, tidak mudah untuk membedakan pembabakan dalam tarian tersebut karena gerakan tarian yang sangat lembut dan monoton.
Ada beberapa gerakan penanda, seperti gerakan pada posisi duduk adalah sebagai tanda awal dan akhir dari tarian.
Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam diibaratkan seperti siklus kehidupan manusia.
Penanda gerakan lainnya berupa gerakan naik turun tak ubahnya cerminan kehidupan.
Sedikit berbeda dengan tarian tradisional lainnya, Tari Pakarena memiliki aturanyang berlaku selama tarian berlangsung, yaitu penari tidak diperkenankan membuka mata terlalu lebar, begitupula dengan gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi.
Setiap jenis Tari Pakarena memiliki pola iringan yang harus diketahui penari dan pemusik.
Baca juga: Kontestan Miss World Akan Bawakan Tari Kipas Cendana
Penyusunan iringan ditentukan oleh seorang sutradara yang disebut Anrong Guru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.