KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang pindah rumah berarti pindah tempat tinggal dengan membawa barang-barang. Namun tidak demikian dengan suku Bugis, Sulawesi Selatan.
Bagi suku Bugis, pindah rumah berarti pindah yang sebenar-benarnya. Mereka memindahkan rumah, berupa bangunan rumah, dan barang-barang. Tradisi memindahkan rumah ini disebut 'Mappalette Bola'.
Biasanya tradisi Mappalette Bola dilakukan jika pemilik rumah ingin pindah dan menjual rumahnya tetapi tidak dengan tanahnya.
Rumah yang dipindahkan biasanya berupa rumah adat panggung yang terbuat dari kayu ciri khas masyarakat Sulawesi.
Kerangka rumah biasanya menggunakan tiang dan balok yang dirangkai tanpa menggunakan paku. Umumnya, bentuk bangunan persegi empat yang dibuat memanjang ke arah belakang.
Tiang-tiang rumah, ada yang ditancapkan ke dalam tanah dan ada yang diletakkan di atas batu dengan kesimbangan.
Baca juga: Suku Bugis: Asal, Tradisi dan Nilai Moralitas
Sebelum rumah dipindahkan, perabotan rumah tangga, seperti lemari maupun barang pecah belah yang terdapay di dalam rumah harus dikeluarkan, untuk menghindari kerusakan.
Kemudian, tiang-tiang yang terdapat di bawah rumah panggung tersebut dipasang bambu yang berguna untuk mengangkat rumah.
Tradisi Mappalette Bola ini melibatkan puluhan bahkan hingga ratusan warga kampung.
Pemindahan rumah ini menggunakan dua teknik, pertama jika lokasi yang baru tidak jauh dari tempat semula, rumah hanya akan didorong setelah bagian bawah rumah dipasang roda/ban,
Teknik yang kedua, jika lokasi baru ternyata jauh, warga kampung akan bergotong royong mengangkat rumah bersama-sama.
Sebelum melakukan prosesi, tradisi diawali dengan doa supaya proses pemindahan rumah berlangsung dengan lancar sesuai harapan.
Prosesi hanya dilakukan kaum laki-laki, sedangkan ibu-ibu bertugas menyiapkan makanan.
Baca juga: Tradisi Unik Suku Bugis Sambut Ramadhan
Ada dua makan yang disajikan untuk para laki-laki yang melakukan pemindahan rumah tersebut, yakni sebelum dan sesudah pindahan.
Makanan yang disajikan sebelum pindahan, yaitu kue-kue tradisional khas suku Bugis, seperti bandang,barongo, suwella, bersama teh atau kopi.