Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di-bully dan Dikeroyok hingga Video Viral di Medsos, Siswi SMPN 21 Makassar Lapor Polisi

Kompas.com - 13/01/2022, 11:41 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Seorang siswi SMPN 21 Makassar, IR yang menjadi korban perundungan oleh teman-teman sekolahnya, resmi melaporkan kasus pengeroyokan terhadap dirinya ke Polrestabes Makassar.

Dalam laporan itu, ibu korban IR, Andi Erni Pallawa Rukka, sebagai pelapor. Dia pun melaporkan siswi SMPN 21 Makassar, PA beserta teman-temannya, tertanggal 10 Januari 2022.

Paman korban, Andi Pattarai Patta Lolo, yang dikonfirmasi, Kamis (13/1/2022), mengatakan, keponakannya dalam kondisi tidak baik setelah penganiayaan dan pengerokan tersebut. Dia mengeklaim, keponakannya tersebut sering mengalami sakit kepala.

Baca juga: Bocah 9 Tahun di Bekasi Di-bully hingga Terima Kekerasan dari Anak yang Lebih Besar, KPAD Turun Tangan

“Setelah kejadian itu, keponakan saya sakit kepala terus dan sering pusing. Bagaimana tidak, kalau dipukuli terus kepala bagian belakangnya oleh teman-temannya. Ditambah lagi, keponakan saya sudah tidak mau masuk ke sekolah itu,” kata dia.

Andi Pattarai menegaskan, pihak keluarga tidak terima dengan kasus penganiayaan dan pengeroyokan ini. Pihak keluarga pun baru mengetahui kejadian ini, Senin (10/1/2022), setelah viral di berbagai media sosial.

“Ini kan kejadiannya Jumat (7/1/2022), tapi kami baru tahu beberapa hari kemudian. Jadi setelah kita tau dari berbagai media sosial, kemudian kami melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar,” jelasnya.

Andi Pattarai juga merasa kecewa dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar yang menyebutkan kasus ini hanya konten untuk media sosial. Dia pun membantah bahwa kasus ini sudah selesai setelah adanya pertemuan.

“Memang ada mediasi di sekolah, tapi bukan orangtua pelaku yang hadir. Cuma sepupunya saja yang masih kelas 1 SMA, itu kan tidak dipertanggungjawabkan. Bahkan kami juga selaku orangtua dari korban tidak dilibatkan, ini kan aneh,” tandasnya.

Bahkan yang membuat kecewa lagi, Andi Pattarai menuturkan, kepala dinas pendidikan menyatakan ini bukan kasus penganiayaan, tetapi hanya buat konten mereka untuk dimunculkan di media sosial.

Baca juga: Pernah Dibully, Bocah Bernama ABCD EFGHIJK Kini Bangga dengan Namanya Setelah Tahu Hal Ini

“Jelas ini kasus sudah dilaporkan ke Polrestabes Makassar dan korban juga sudah dibawa visum ke RS Bhayangkara,” ungkapnya.

Saat ditanya pemicu hingga keponakannya dianiaya dan dikeroyok, Andi Pattarai menambahkan bahwa kasus ini bermula dari saling ejek.

“Awalnya saling ejek, kemudian berlanjut penganiayaan dan pengeroyokan. Bahkan divideokan dan diviralkan di berbagai media sosial,” tambahnya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS yang dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban. Bahkan, penyidik telah melakukan sejumlah pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti.

“Laporan sudah diterima, saat ini sedang dalam proses penyelidikan dengan meminta keterangan saksi-saksi serta alat bukti lainnya. Selanjutnya akan dilakukan gelar perkara,” tegasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Makassar
Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Makassar
KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

KPU Palopo Terkendala Pencairan Anggaran Pilkada, Baru Cair Rp 1 Miliar

Makassar
5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

5 Remaja yang Videonya Viral Usai Aniaya Pelajar SMP di Makassar Ditangkap

Makassar
Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Longsor Terjang Empat Desa di Luwu Utara, Jalan Poros Seko-Rongkong Sempat Tak Bisa Dilalui

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com