POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Cuaca buruk yang melanda perairan Teluk Mandar, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, membuat nelayan enggan melaut sejak dua pekan terakhir.
Selain faktor cuaca, banyaknya nelayan yang tidak beraktivitas karena sibuk merayakan libur Lebaran juga turut memicu kenaikan harga ikan di pasaran.
Kondisi ini menyebabkan harga ikan di pasar tradisional melambung tinggi, dengan kenaikan mencapai dua kali lipat.
Diperkirakan, lonjakan harga ikan baru akan berangsur normal dalam sepekan mendatang setelah para nelayan kembali beraktivitas pasca Lebaran.
Baca juga: Harga Ikan di Semarang Melonjak, Cumi-Cumi Rp 80.000 per Kilogram, Ini Sebabnya
Di Pasar Sentral Pekkabata, hampir semua jenis ikan mengalami kenaikan signifikan.
Ikan tongkol, tuna, kakap, dan ikan kembung naik antara 50 hingga 100 persen.
Contohnya, harga ikan kembung yang sebelumnya Rp 30.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 40.000 per kilogram.
Bahkan, harga ikan kakap meningkat dari Rp 30.000 per ekor menjadi Rp 65.000 per ekor.
“Hampir semua jenis ikan mahal. Ikan yang biasanya dibeli seharga Rp 20.000 kini melonjak hingga Rp 50.000 atau naik dua kali lipat dari harga sebelumnya,” ungkap Hartati, seorang ibu rumah tangga yang terkejut dengan lonjakan harga ikan, Rabu (2/4/2025).
Musa, salah satu pedagang ikan di Polewali Mandar, menjelaskan bahwa mahalnya harga ikan ini sudah terjadi sejak menjelang Lebaran hingga usai Lebaran.
Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Ikan Laut di Pasuruan Naik
Kenaikan harga disebabkan oleh kurangnya pasokan ikan dari nelayan akibat hasil tangkapan yang berkurang akibat cuaca buruk yang terus berlangsung.
“Sebagian ikan yang dijual pedagang ini adalah stok ikan lama. Sebagian lainnya dipasok dari pedagang ikan dari luar daerah untuk memenuhi permintaan ikan yang melonjak pasca Lebaran,” jelas Musa.
Banyak nelayan yang masih sibuk bersilaturahmi bersama keluarga usai Lebaran, sehingga beberapa di antaranya belum kembali melaut.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pasokan ikan terpaksa didatangkan dari luar daerah, seperti Kabupaten Majene, Bone, dan Sinjai.
Para pedagang terpaksa menjual ikan dengan harga tinggi karena harga yang mereka dapatkan dari nelayan juga sudah tinggi.
Prediksi harga ikan akan kembali normal jika cuaca membaik dan nelayan dapat kembali beraktivitas mencari ikan di laut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang