KENDARI, KOMPAS.com – Bupati Kolaka Timur, Abd Azis, memutuskan untuk meliburkan aktivitas belajar di sekolah-sekolah mulai besok, Kamis (30/1/2025).
Hal ini sebagai respons terhadap serangkaian gempa yang mengguncang wilayah tersebut.
Keputusan ini diambil untuk mengantisipasi potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan siswa.
Baca juga: Gempa Megathrust Tinggal Menunggu Waktu, Bagaimana Mitigasinya?
Azis menyampaikan bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar di semua jenjang pendidikan akan dihentikan sementara hingga dilakukan evaluasi lebih lanjut dan menunggu informasi resmi dari pemerintah serta pihak berwenang.
Keputusan ini dituangkan dalam Surat Edaran Bupati Kolaka Timur yang diterbitkan pada 29 Januari 2025 mengenai Imbauan Terkait Potensi Bencana Gempa Bumi.
Bupati juga mengimbau masyarakat Kolaka Timur untuk tetap tenang dan waspada.
Baca juga: Daftar Zona Megathrust di Indonesia, Apakah Selalu Berpotensi Tsunami?
Baca juga: Analisis dan Jenis Gempa Bumi di Parigi Moutong Sulteng
Ilustrasi sesar Utama di Lengan Tenggara Sulawesi (Surono, 2010). Salah satu sesar aktif di Sultra adalah Sesar Kolaka.
Meskipun gempa yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan signifikan, pihaknya mengingatkan agar masyarakat selalu siap siaga dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan pihak berwenang.
Bupati juga mengingatkan seluruh perangkat daerah khususnya Camat, Kepala Desa, dan Lurah untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kecamatan, Desa dan Kelurahan dengan terus memantau perkembangan informasi terkait gempa bumi, serta segera menyampaikan informasi terbaru kepada masyarakat.
"Pastikan semua warga di wilayah masing-masing mendapatkan informasi dengan baik dan tidak panik. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak yang akan terjadi," tulisnya dalam surat edaran.
Baca juga: Warga Gorontalo Berhamburan Keluar Rumah akibat Gempa Magnitudo 6,1 di Parigi Moutong
Lebih lanjut, Azis mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan memperkuat solidaritas.
"Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melindungi kita semua dari musibah. Tetap waspada, tetap tenang, dan selalu jaga kesehatan," lanjutnya.
Bupati juga mendorong masyarakat untuk mempersiapkan kotak P3K dan kebutuhan darurat lainnya, seperti senter, air minum, dan makanan tahan lama yang mudah diakses dalam situasi darurat.
Ia menekankan pentingnya untuk tetap tenang, tidak panik, dan menjaga keamanan diri serta keluarga.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi tektonik di Kabupaten Kolaka Timur telah terjadi selama lima hari berturut-turut hingga Rabu (29/1/2025), dengan kurang lebih 150 kali gempa susulan tercatat.
Serangkaian gempa yang disebabkan oleh Sesar Kolaka ini mengakibatkan 34 rumah warga rusak berat dan ringan, serta sejumlah fasilitas umum dan rumah ibadah mengalami retak di bagian dinding.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang