BUTON TENGAH, KOMPAS.com – Seorang pemuda warga Dusun Patoa, Desa Wadiabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Muhaimin (18), tewas akibat terkena ledakan bom ikan pada Jumat (24/1/2025) malam.
Bom ikan tersebut meledak saat sedang dirakit di dekat kompor yang sedang digunakan untuk memasak oleh adiknya di rumahnya.
“Ledakan tersebut terjadi saat korban M merakit bom ikan tersebut, di mana pada saat yang sama adik korban, AZ (9), sedang memasak mi dengan menggunakan kompor,” kata Kapolres Buton Tengah, AKBP Wahyu Adi Waluyo, melalui pesan pendeknya, Minggu (26/1/2025).
Baca juga: Diduga Terkena Ledakan Bom Ikan, Nelayan Ditemukan Tewas di Dasar Laut Wakatobi
Menurut Wahyu, ledakan tersebut dipicu oleh suhu panas dari kompor yang sedang digunakan oleh adiknya.
“Dugaan sementara ledakan tersebut terjadi karena suhu panas dan percikan kompor yang menyebar dan memicu ledakan dari racikan bahan-bahan kimia bom ikan yang sedang dirakit oleh M,” ujarnya.
Akibat ledakan tersebut, korban M langsung mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit.
Namun, saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah Buton Tengah, korban sudah kehilangan nyawanya.
Polisi yang mendapatkan informasi kemudian menuju lokasi kejadian dan keesokan harinya, Sabtu (25/1/2025) pagi, melakukan olah TKP.
Baca juga: IRT Perakit Bom Ikan Ditangkap, Polda Jatim Amankan 3 Kg Bahan Peledak
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa beberapa botol kecil dan 30 kotak korek api.
“Tim inafis berhasil mengamankan barang bukti berupa 30 kotak korek kayu, 5 buah botol kaca Kratingdaeng, dan satu kantong plastik potongan aluminium, botol kaca kecil, serta potongan selang kecil yang digunakan oleh M saat merakit bom ikan,” ucap Wahyu.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Buton Tengah agar tidak menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan, karena selain dapat merusak habitat dan biota laut, penggunaan bahan peledak juga sangat berbahaya,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang