Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seratusan Tamu Hotel Swiss Belinn Makassar Tiba-tiba Diungsikan, Apa Penyebabnya?

Kompas.com, 18 September 2024, 03:52 WIB
Reza Rifaldi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Seratusan tamu di Hotel Swiss Belinn Makassar, Jalan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tiba-tiba diungsikan pada Selasa (17/9/2024) sekitar pukul 23.30 Wita.

Hal ini dilakukan lantaran adanya kebocoran gas.

Aktivitas hotel juga terpaksa dihentikan untuk sementara, guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Seluruh listrik hotel juga dipadamkan mengantisipasi pemicu ledakan. 

Baca juga: Ditinggal Kondangan, Rumah di Cilacap Ludes Terbakar

Pantauan Kompas.com, aroma menyengat juga tercium di sekitar hotel.

Beberapa pengendara maupun tamu hotel tampak panik saat keluar dari hotel. 

Puluhan personel dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar maupun tim Gegana Satbrimob Polda Sulsel juga dikerahkan mengamankan sekitar lokasi. 

Ruas jalan sepanjang kurang lebih 500 meter dekat akses kebocoran gas juga ditutup oleh petugas. Pengendara pun dialihkan untuk mengambil jalur lain. 

Baca juga: Kronologi Tewasnya Santri Diduga Dianiaya Senior di Sukoharjo, Berawal Bau Rokok dari Kamar


Baca juga: Harga Gas Melon Jadi Rp 18.000, Warga Purworejo Diminta Waspada Penjualan di Atas HET

Kebocoran tabung gas di area gudang

Marcom Executive Swiss Belinn Makassar, Mahreta mengatakan, kebocoran tabung gas berkapasitas delapan ton itu cepat diatasi.

Pihak teknisi langsung menutup beberapa pipa gas agar tidak masuk ke akses hotel. 

"Jadi malam ini memang terjadi kebocoran tabung gas di area gudang yang berada di area luar hotel, tidak ada terkoneksi langsung ke hotel. Ketika terjadi kebocoran kita langsung putuskan koneksi pipa antara tabung dan saluran gas ke hotel," ungkap Mahreta kepada awak media saat diwawancarai di lokasi. 

Mahreta mengungkapkan, ketika mendapatkan informasi kebocoran gas, pihak hotel langsung melakukan evakuasi terhadap para tamu dan karyawan.

"Tamu-tamu juga kita sudah selamatkan ketika ada informasi kebocoran. Korban tidak ada, karena ketika terjadi kebocoran para tamu maupun karyawan kita evakuasi ke luar hotel," ucap dia.

Baca juga: Lupa Matikan Kompor, Rumah Warga Semarang Ludes Terbakar

Penyebab kebocoran gas belum diketahui

Mahreta menyebutkan, pihaknya masih belum mengetahui secara pasti penyebab kebocoran gas yang terjadi. 

"Pengelolaan tabung gas di pihak ketiga, tadi sudah dicek dianalisis kenapa bisa terjadi sampai sekarang masih dilakukan analisis dan belum diketahui pasti penyebabnya," bebernya. 

Guna mengantisipasi paparan gas yang dapat memicu ledakan, aktivitas hotel imbuhnya, sementara diberhentikan terlebih dahulu.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Pemilihan RT/RW Setentak di Makassar, TPS Banyak Calon Berpotensi Gesekan
Pemilihan RT/RW Setentak di Makassar, TPS Banyak Calon Berpotensi Gesekan
Makassar
Pemprov Sulsel Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
Pemprov Sulsel Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau