POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Empat hewan kurban milik peternak di Polewali Mandar, Sulawesi Barat positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Brucellosis.
Hal itu terungkap setelah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar yang rutin melakukan pemeriksaan hewan kurban, terutama yang akan dikirim keluar daerah, menemukan adanya hewan terjangkit penyakit.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemkab Sumenep Terjunkan 40 Tenaga Medis untuk Cek Kesehatan Hewan Kurban
Petugas melakukan pemeriksaan fisik mulai dari mata, gigi, tanduk, dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Selain melakukan pemeriksaan, hewan ternak ini juga divaksin PMK, Jembrana, dan vaksin lainnya.
Petugas juga mengambil sampel darah untuk diuji di laboratorium hewan veteriner Maros.
Dari 54 sapi yang diperiksa sebelum dikirim ke Kalimantan Timur, ditemukan empat sapi terinfeksi penyakit.
"Dari hasil pemeriksaan sementara ditemukan ada 4 ekor sapi dinyatakan positif terpapar PMK, jelas,” kata dokter hewan Distanak Polman Isnaniah Bagenda, Selasa (4/6/2024).
Satu sapi terjangkit PMK dan tiga lainnya terpapar brucellosis.
Brucellosis dikenal sebagai penyakit keluron menular. Hewan yang terinfeksi bakteri Brucella dapat mengalami gangguan reproduksi abortus, retensi plasenta, orchitis dan epididimitis serta mengekskresikan bakteri ke uterus dan susu.
Keempat sapi yang terpapar penyakit ini akhirnya batal diberangkatkan ke Kaltim.
Pengusaha ekspor sapi pemiliki keempat sapi ini terpaksa mengganti sapi yang sakit dengan sapi milik peternak di desa Sugihwaras, kecamatan Wonomulyo.
Saat ini empat sapi pengganti tersebut masih menunggu hasil uji laboratorium. Jika hasilnya negatif, sapi pengganti itu akan dikirim ke Kalimantan Timur.
Baca juga: Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban
Untuk hewan kurban yang telah melalui pemeriksaan kesehatan, petugas memberikan surat kesehatan hewan kepada peternak dan pedagang sebagai buki bahwa hewan kurban tersebut telah lulus melalui pemeriksaan dan dinyatakan layak unuk dikurbankan.
Isnaniah mengatakan, jelang idul adha, mereka akan semakin intens turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
“Guna memastikan semua hewan kurban yang beredar atau diperjualbelikan kondisinya sehat atau tidak terpapar penyakit," kata Isnaniah.
Pemeriksaan ini akan terus rutin dilakukan hingga lebaran Idul Adha nantinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.