TORAJA UTARA, KOMPAS.com – Tim SAR gabungan menemukan satu orang korban longsor di jalur Trans Sulawesi Poros Buntao -Rantebua yang menghubungkan Kabupaten Toraja Utara dengan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (26/4/2024) sore.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mexianus Bekabel mengatakan, korban ditemukan bernama Margareta Tanduk alias Mama Ical (40) pada jarak 6 meter dari titik longsor pada pukul 17.15 Wita.
"Pencarian hingga Jumat (26/06/2024) sore, korban ditemukan yaitu satu orang dalam kondisi meninggal dunia dan langsung diserahkan ke pihak keluarga," kata Mexianus Bekabel.
Baca juga: Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’
Mexianus mengatakan, berdasarkan data dari posko SAR gabungan di Dusun Tembaba, Kelurahan Talangsura, Kecamatan Buntau, Kabupaten Toraja Utara,sebanyak 8 orang menjadi korban dalam kejadian ini.
“Kami sudah meminta bantuan kepada pemerintah daerah setempat yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk bantuan alat berat buldozer dan excavator untuk membuka akses jalan hingga dapat mempermudah proses pencarian korban yang masih tertimbun longsor,” ucap Mexianus.
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi di jalur Trans Sulawesi Poros Buntao-Rantebua yang menghubungkan Kabupaten Toraja Utara dengan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Jumat (26/4/2024) pagi. Dilaporkan delapan warga tertimbun longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel), Amson Padolo dalam rilisnya mengatakan, longsor dua kali terjadi di Dusun Tembamba, Kelurahan Tallang Sura', Kecamatan Buntao.
Longsor pertama terjadi pukul 05.30 Wita. Sementara longsor kedua pukul 10.00 Wita.
“Penyebabnya intensitas curah hujan yang sangat tinggi mengakibatkan tanah Longsor yang menimpa sebagian rumah penduduk,” kata Amson, Jumat (26/4/2024) sore.
Dia mengatakan sebanyak delapan orang tertimbun longsor. Namun enam di antaranya sudah berhasil dievakuasi.
“Informasi yang kami dari kepolisian setempat dan warga bahwa sudah ada korban yang dievakuasi 5 orang ke Puskesmas Rantebua dan 1 orang ke Puskesmas Buntao'. Kemungkinan masih ada dua orang yang tertimbun karena masih ada yang dicari keluarganya,” ucap Amson.
“Kami sudah lakukan upaya meninjau lokasi di lapangan, kemudian alat berat sudah siap di lokasi longsor menunggu situasi aman untuk mengevakuasi,” ujar Amson.
Selain itu satu rumah warga dilaporkan rusak berat. Sementara satu lainnya terancam terdampak longsor.
Warga setempat yang juga menjadi saksi mata, Yohanis mengatakan, saat kejadian pertama yakni pada pukul 06.00 Wita, tidak ada warga yang melintas.
Baca juga: Fakta di Balik Bencana Longsor di Garut, Dipicu Hujan Deras dan 3 Warga Tewas
“Setelah kejadian kedua sudah banyak orang melintas. Kami angkat motor, tiba-tiba longsor susulan terjadi. Orang yang menyeberang itulah yang terbawa tanah, dan berhasil diselamatkan warga ada 6 orang, masih ada 2 yang hilang," tutur Yohanis.
Menurut Yohanis, delapan korban longsor tersebut merupakan warga hendak ke upacara adat rambu solo’ di Kecamatan Rantebua. Namun, saat tepat berada di Kelurahan Tallang Sura’, Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara, tiba-tiba longsor datang menerjang.
“Delapan warga yang tepat berada di jalan trans sulawesi tersebut langsung terseret dan tertimbun longsor, enam diantaranya berhasil ditemukan dalam kondisi luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif,” tambah Yohanis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.