MAKASSAR, KOMPAS.com - Dua orang pemuda berinisial MN (17) dan MK (20) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), jadi bulan-bulanan massa usai kedapatan melakukan aksi pencurian knalpot motor.
Massa yang geram juga membakar motor kedua pemuda tersebut, lalu dibuang ke dalam saluran drainase. Aksi itu pun viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di bilangan Jalan Leimena, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (18/4/2024) malam.
Dari beberapa video terlihat, polisi berpakaian sipil mencoba untuk mengamankan kedua pelaku dari kerumunan massa.
Kericuhan sempat terjadi saat sejumlah massa kembali hendak menghakimi pelaku saat dievakuasi polisi.
Tidak puas, puluhan massa pun merusak motor kedua pelaku. Massa membakar motor tersebut menggunakan ban bekas hingga menjadi rangka.
Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi membenarkan perihal peristiwa tersebut.
Dia mengatakan, saat ini, kedua pemuda itu sudah diamankan di Mapolsek Manggala untuk proses hukum lebih lanjut.
"Benar, itu ada pemuda (pelaku) melakukan aksi pencurian knalpot, dua orang itu," ucap Syamsuardi, saat diwawancarai awak media, Jumat (19/4/2024) siang.
Syamsuardi mengatakan, aksi pencurian knalpot motor yang dilakukan dua pemuda itu kepergok oleh korban. Korban pun berteriak sehingga dua pemuda itu diamankan warga setempat.
"Jadi, awalnya, korban baru saja parkir tiba-tiba pemuda ini datang menggunakan motor menggunakan alat kunci-kunci hendak mengambil knalpot dan dilihat oleh korban," ucapnya.
Baca juga: Begini Kondisi Istri Kedua Pelaku Pembunuhan di Makassar yang Dikabarkan Hilang
Mendapatkan laporan, polisi langsung bergerak cepat mengevakuasi kedua pemuda itu dari kerumunan warga.
"Motornya dibakar sama warga, kami cepat amankan," bebernya.
Di hadapan polisi, salah satu pelaku yakni MN mengaku bahwa aksi pencurian knalpot itu sudah tiga kali dilakukan. Peralatan pun sudah disiapkan keduanya saat hendak beraksi.
"Kunci T (ukuran) 12 saya bawa. Yang buka knalpot saya, teman jaga-jaga," kata MN.
Setiap knalpot yang dicurinya dijual seharga Rp 125.000 hingga Rp 150.000 dan hasilnya digunakan untuk berfoya-foya.
"Untuk belanja-belanja pak," ujar MN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.