Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polwan Bawa Anak Saat Amankan Pusat Perbelanjaan di Makassar

Kompas.com, 7 April 2024, 09:41 WIB
Reza Rifaldi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Salah seorang polisi wanita (Polwan) bernama Aipda Marwati membawa putri bungsunya yang berusia sembilan tahun saat bertugas mengamankan pusat perbelanjaan di area Mal Panakkukang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/4/2024).

Polwan yang menjabat sebagai Ps Panit 1 Binmas Polsek Panakkukang ini tampak menggandeng putrinya dan berjalan berkeliling memantau situasi.

"Bekerja sambil bawa anak itu tujuannya supaya memperlihatkan kepada anak saya bahwa beginilah pekerjaan ibunya sebagai Polwan," kata wanita yang kerap disapa Marwa itu, Sabtu (6/4/2024).

Baca juga: Kisah Mbah Wondo, Penggemar Rhoma Irama yang Koleksi 700 Kaset di Rumahnya

Marwa mengungkapkan, sang anak memang selalu ikut saat dirinya menjalankan tugas.

Bahkan, sang putri juga kerap menemaninya untuk pengamanan aksi demontrasi.

"Sering ikut, bahkan saat pengamanan demonstrasi juga, kalau pulang sekolah. Karena tidak ada yang jaga di rumah," ucapnya.

Baca juga: Ibu dan Anak Korban Tabrakan Mobil Anggota KPU dan Polisi di Rote Ndao Dirujuk ke Kupang

Selama bertugas mengamankan pengunjung, sang putri juga tidak pernah mengeluh.

"Alhamdulillah dia tidak pernah rewel, kalau saya tinggalkan di rumah, takutnya sendiri. Kalau saya bawa, kan bisa sambil bisa dia belajar sosialisasi," katanya.

Marwa menjelaskan, dia ditugaskan untuk melakukan pengamanan dalam mal untuk mengantisipasi gangguan keamanan.

"Kita di sini bertugas selain melakukan pengamanan, kita juga membantu bagi pengunjung yang kehilangan barang bawaan, kadang kita juga jaga anak mereka kalau sibuk berbelanja kan rawan terpisah dari orangtuanya," tandasnya.

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menerapkan metode baru dalam pengamanan pusat perbelanjaan menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah. 

Pengamanan pusat perbelanjaan yang dimaksud yakni menugaskan ratusan polisi wanita (Polwan) di setiap mal untuk mengawal kenyamanan masyarakat untuk berbelanja. 

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan, total ada 143 personel Polwan yang ditugaskan di 10 mal atau pusat perbelanjaan di Kota Makassar

"Mereka ini kita tempatkan di dalam mal untuk mengawal agar masyarakat merasa nyaman untuk berbelanja. Pola pengamanan mereka melakukan patroli jalan kaki," kata Andi Rian beberapa waktu lalu. 

Andi Rian juga menjelaskan, di setiap mal terdapat 10 sampai 12 personel Polwan yang berjaga. Mereka berkeliling memberikan imbauan bagi pengunjung mal agar menjaga barang bawaan. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau