MAKASSAR.KOMPAS.com - Calon legislarif (caleg) DPR RI Dapil 1 Sulsel dari Partai Demokrat, Syarifuddin Daeng Punna alias Sadap membantah bagi-bagi uang atau melakukan money politic.
Hal itu diungkapkan Sadap saat menghadiri sidang perdana dengan agenda pembacan dakwaan sekaligus mendengarkan keterangan saksi di ruang Bagir Manan Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (25/3/2024).
"Jadi saya bagi-bagi itu sekadar menyampaikan bahwa ini sedekah. Tidak ada hubungan dengan pileg (pemilu)," kata Sadap dalam sidang.
Baca juga: Sidang Perdana Kasus Politik Uang Caleg Demokrat di Makassar, Tiga Saksi Dihadirkan
Sadap menyebut, saat itu dirinya memang membawa uang di dalam dua kardus dengan pecahan Rp 50.000 yang totalnya Rp 200 juta. Namun, ia mengaku uang itu untuk membayar honor saksi.
"Di dos itu kurang lebih Rp 200 juta yang dibagi tidak sampai Rp 5 juta," ucapnya.
Sadap menjelaskan, kedatangannya di Pantai Losari karena dihubungi koordinator pengamen di Losari atas nama Fauzan. Dia diminta datang menemui sejumlah pengamen termasuk yang telah menciptakan lagu untuknya.
"Dia bilang bahwa tolong merapat ke Pantai Losari ini malam, sekarang. Tapi saya bilang saya masih pertemuan. Dia bilang sayang kalau tidak karena sudah beberapa kali anak-anak mengundang kita tapi belum pernah kita hadiri," tuturnya.
Merasa tidak enak karena sudah ditunggu oleh sejumlah pengamen, Sadap memutuskan datang usai pertemuan di Kantor Gibran Center, Jalan Pengayoman,
"Sama-sama Fauzan ke Pantai Losari. Begitu saya turun (dari mobil), orang-orang bersorak-sorak, Sadap-Sadap," ungkapnya.
Melihat banyak warga yang datang, Sadap lalu memerintahkan anggotanya untuk mengambil uang di yang di dalam kardus lalu dibagikan ke sejumlah warga
"Saya tidak tahu angin apa kenapa banyak yang datang, saya tidak tahu, uang di dompet saya kurang lebih hanya Rp 1 juta, saya bisik ke Fauzan kau kasih malu saya, tidak enak kalau tidak sawer, ada juga pedagang asongan," ujarnya.
Dia juga mengaku, jauh sebelum pertemuan di Pantai Losari, dirinya memang kerap membantu para pengamen dan fakir miskin yang berada di lokasi tersebut.
"Jangankan kegiatan ini, kegiatan apapun yang dilakukan oleh Fauzan untuk membantu para pengamen, fakir miskin diseputar Pantai Losari saya lakukan, (sering) sedekah," ucapnya.
Saat ditanya soal atribut Gibran Center yang digunakan saat di Pantai Losari Sadap menegaskan tidak ada kaitannya dengan kegiatan bagi-bagi uang.
"Kalau persoalkan persoalan baju, itu baju memang Gibran Center. Itu karena saya Ketua Gibran Center untuk wilayah Indonesia Timur. Jadi bukan wilayah timur tapi Indonesia Timur," jelasnya.