MAKASSAR,KOMPAS.com - Fika (28), korban penyiraman air keras oleh mantan suaminya bernama Sangkala (34) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan menjalani operasi lubang hidung.
Tindakan operasi rencananya akan dilakukan Rumah Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar Jl Perintis Kemerdekaan pada Jumat (23/2/2024) besok sekitar Pukul 14.00 Wita.
"Besok rencana operasi sudah Jum'atan (shalat jum'at) mungkin sekitar jam 2 (siang)," ucap Fika kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Disiram Air Keras oleh Mantan Suami, Fika Ternyata Pernah Lapor Polisi, tapi...
Warga Jalan Sinassara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar ini mengaku, rencananya operasi akan dilakukan pada bagian lubang hidung karena dikhawatirkan akan menyempit atau tertutup.
"Kayaknya hidung dulu karena hampir tertutup (lubang hidungnya) makanya saya dipasangkan selang buat jaga-jaga, nanti (lubang hidungnya) mengecil," tutur Fika.
Setelah itu, kata perempuan yang berprofesi sebagai ojek online atau ojol ini, operasi akan dilanjutkan pada bagian wajah lainnya.
"Hidung dan sekitarnya, kan bertahap operasinya," kata perempuan dua anak itu.
Diberitakan sebelumnya, Fika korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh mantan suaminya, masih menjalani perawatan di Rumah Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo Makassar Jl Perintis Kemerdekaan, Rabu (21/2/2024).
Perempuan 28 tahun yang berprofesi sebagai ojek online itu, masih berada di ruang perawatan luka bakar yang terletak di lantai 2 RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Fika mengaku, kondisinya perlahan sudah mulai membaik namun masih lemah dan masih membutuhkan perawatan lebih lanjut. Khususnya di bagian wajahnya karena melepuh akibat disiram air keras.
"Kondisi agak membaik sedikit, tapi namanya juga kulit penyembuhannya berkelanjutan. Muka (wajah) yang parah, khususnya di bagian bibir dan mata," kata Fika kepada Kompas.com via telepon, Selasa sore.
Dia membeberkan, akibat luka yang dialami di bagian matanya, membuat penghilatannya terganggu. Bahkan susah untuk makan karena kesulitan membuka mulutnya.
"Kondisi mata agak rabun ada luka di dalam (mata)," ujarnya.
Saat ini, Fika mengaku bingung karena memikirkan biaya pengobatan dan perawatannya selama di rumah sakit. Sebab luka yang dialaminya tidak ditanggung BPJS sehingga biayanya berlaku umum.
Apalagi dia masuk RS sejak Senin (19/2/2024) malam. Hingga Rabu hari ini masih menjalani perawatan di RSUP Wahidin Makassar.
"Biayanya selama 2 hari Rp 4.050.000 untuk masa perawatan dan tindakan medis. Hari ini beda lagi karena belum terhitung biayanya," ujarnya.
Fika berharap ada bantuan dari pemerintah setempat atau dari seorang dermawan untuk meringankan biaya rumah sakitnya.
"Saya tidak sanggup karena kerjaan saya sehari-hari cuman ojol, ada BPSJ ku cuman untuk kasus yang saya alami tidak ditanggung BPJS," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.