Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Makassar Dalami Dugaan Pungli Ketua PPS Mangasa

Kompas.com - 21/02/2024, 20:04 WIB
Reza Rifaldi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih terus mendalami kasus dugaan pungutan liar (pungli) dengan modus jasa pembuatan laporan pertanggungjawaban (LPJ).

Untuk diketahui, kasus ini berawal dari keresahan beberapa Ketua TPS di Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel yang sulit mencairkan honornya selama bertugas karena terkendala LPJ.

Baca juga: Bantah Lakukan Pungli Pembuatan LPJ TPS, Ketua PPS Mangasa: Itu Tanda Terima Kasih

Diketahui, LPJ merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi para petugas KPPS agar bisa menerima honornya selama bertugas pada Pemilu 2024.

Saat itu Ketua PPS Kelurahan Mangasa Muhammad Nurhusain disebut menyebarkan pengumuman di grup WhatsApp dengan narasi menawarkan pembuatan LPJ dengan dikenakan tarif sebesar Rp 150.000 per TPS.

Beberapa TPS di Kelurahan Mangasa pun menyetorkan dana tersebut dan akhirnya mudah mendapatkan honor. Sementara TPS lain mengeluh lantaran mengalami kesulitan pencairan.

Mendapatkan kabar itu, puluhan petugas KPPS pun mendatangi kantor Kelurahan Mangasa yang terletak di Jalan Sultan Alauddin II, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, untuk mempertanyakan perihal sulitnya pencairan.

Komisioner KPU Makassar Abdi Goncing mengaku untuk kasus ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait informasi kebenarannya.

"Sementara kami telusuri soal itu. Benar atau tidak," kata Abdi Goncing dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Abdi Goncing juga mengaku bahwa KPU Makassar sudah menerjunkan tim dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk mengecek langsung kebenaran informasi tersebut.

"Kami sementara minta ke PPK nya untuk kroscek kebenarannya," ucapnya.

Abdi Goncing juga menjelaskan tidak menutup kemungkinan jika terbukti Ketua PPS Kelurahan Mangasa Muhammad Nurhusain bakal dikenakan sanksi.

"Kita pelajari dulu baru kita putuskan (sanksi)," tandasnya.

Baca juga: Puluhan Petugas KPPS di Makassar Pertanyakan Honor Lama Cair dan Jasa Buat LPJ Rp 150.000

Sebelumnya, Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel Muhammad Nurhusain membantah perihal dugaan pungli yang dilakukannya.

"Jadi awalnya itu ada beberapa ketua KPPS hubungi saya, meminta bantuan karena menurut dia tidak ada perangkatnya untuk membuat LPJ," jelas Nurhusain saat dikonfirmasi Kompas.com.

Nurhusain menyebutkan, total ada 17 TPS yang meminta bantuannya untuk dibuatkan LPJ dari total 62 TPS di Kelurahan Mangasa. Dia pun menegaskan bahwa dirinya bukan melakukan aksi pungli.

"Total yang minta tolong ada 17 TPS dari 62 TPS. Andaikan dibilang saya palak (pungli) mending saya minta semua, tapi ini yang mau saja karena minta tolong," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Makassar
Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Makassar
Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Makassar
Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Makassar
Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com