Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kampanye di Gereja Makassar, Caleg Gerindra Sulsel: Acara Keluarga dan Selesai Ibadah

Kompas.com, 14 Desember 2023, 20:46 WIB
Darsil Yahya M.,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Calon anggota legislatif (caleg) Partai Gerindra, Aris Titti buka suara setelah videonya yang diduga melakukan kampanye di salah satu gereja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial (medsos).

Aris tak menampik jika ia memperkenalkan diri sebagai caleg dari Partai Gerindra.

Dia mengaku kegiatan itu merupakan Perayaan Natal yang dihadiri keluarganya daeri Kerukunan Lo’ko Uru serta berlokasi di Gereja Toraja Tamalanrea, Kompleks Balla Tamalanrea Jl. Perintis Kemerdekaan pada Senin (11/12/ 2023) sekitar 18.00 hingga 21.00 Wita.

Dia menjelaskan, kegiatan ibadah telah selesai dan sudah acara bebas.

Baca juga: Viral, Video Caleg Gerindra Diduga Kampanye di Gereja Makassar

Sehingga MC mempersilakan dirinya maju ke depan untuk memperkenalkan diri sebagai caleg.

Aris menuturkan, kegiatan itu dihadiri oleh keluarga besarnya, sehingga menurutnya tidak mungkin ditampung jika diadakan di rumahnya karena ratusan orang sehingga dilakukan di gereja.

"Tapi memang diadakan di dalam gedung gereja, saya jelaskan kepada keluarga bahwa saya tidak kutu loncat, pindah-pindah partai, saya jelaskan bahwa saya ini sudah 13 tahun ada di Partai Gerindra," kata Aris via telepon kepada Kompas.com, Kamis (14/12/2023).

Saat itu, kata Aris, banyak keluarganya khususnya dari Kabupaten Gowa, Bantaeng juga hadir dan mempertanyakan Aris maju sebagai caleg apa dan dapil berapa.

"Keluarga ini banyak yang bertanya, ini Pak Aris caleg apa? DPR Kota, Provinsi atau Pusat ada juga yang bertanya selama ini Pak Aris aktif di partai?. Jadi saya jelaskan daripada saya jelaskan satu-satu," ujarnya.

"Masa saya mau pergi jelaskan semua, apalagi sudah selesai ibadah dan sudah acara bebas cuma belum dibagikan makan malam," sambungnya.

Baca juga: Pasang Foto Caleg di Story WA, Seorang PPS di Blora Disanksi

Dia juga mengaku, sejak 2011 telah diberi amanah untuk jadi Ketua Panitia Natal di 2011 dan berjalan lancar dan sukses. Itu pun kata Aris perkenalan sebagai caleg dilakukan spontan atau tiba-tiba. 

"Saya memberanikan diri di tahun ini maju caleg di DPR RI dari Partai Gerindra nomor urut 7, itukan perlu saya jelaskan kepada keluarga, saya datang juga tidak mempersiapkan diri bahwa saya datang untuk mau ngomong seperti itu, jadi spontan atau tiba-tiba usai ibadah saya disuruh perkenalkan apalagi sudah acara bebas," tandasnya.

Jika dianggap melanggar, Aris mengaku siap memberikan klarifikasi jika dipanggil oleh Bawaslu Sulsel.

"Kalau ada panggilan dari Bawaslu saya siap datang untuk klarifikasi supaya ini jelas," pungkas Aris.

Diberitakan sebelumnya, seorang calon anggota legislatif (caleg) dari partai Gerindra, Aris Titti diduga melakukan kampanye di salah satu gereja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Halaman:


Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau