Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Listrik Bergilir di Makassar Capai 5-6 Jam, PLN Beri Penjelasan

Kompas.com - 27/11/2023, 17:24 WIB
Reza Rifaldi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Durasi pemadaman bergilir yang diterapkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Sulselrabar semakin lama. Kini pemadaman bergilir dilakukan hingga 5-6 jam di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tidak sedikit warga mengeluh dengan penerapan pemadaman bergilir tersebut. Untuk diketahui pemadaman bergilir telah terjadi sejak dua bulan terakhir.

Sebelumnya, PLN menerapkan penerapan bergilir lantaran kekeringan yang membuat sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tidak bisa beroperasi secara maksimal. 

Baca juga: Atasi Kekeringan dan Pemadaman Listrik Bergilir, BPBD Sulsel Modifikasi Cuaca Selama Sepekan

Namun, ketika sebagian besar wilayah Sulsel sudah masuk musim penghujan durasi pemadaman bergilir yang dilakukan PLN malah semakin panjang.

Ani (26), pemilik warung kopi di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, mengeluhkan hal tersebut.

Ani mengaku pemadaman bergilir yang dilakukan PLN membuat omzetnya menurun drastis. Mulai dari pelanggan yang tidak lagi datang dan alat pembuat kopi yang rusak.

"Kan ini warkop, kita pakai water boiler (pamanas listrik). Jadi kalau mati lampu, yah kita pakai kompor manual itu. Itu juga kalau kita ada pesan jus buah kan kita pakai blender. Tapi kalau mati lampu tidak bisa kita apa-apa, barang juga rusak," kata Ani saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/11/2023) siang.

Ani bilang, selama durasi pemadaman listrik bergilir diterapkan 3-4 jam dirinya masih mampu mendapatkan omzet lumayan. Namun, saat durasi pemadaman listrik bertambah, omzetnya pun kian menurun.

"Kalau kemarin itu biasa dapat Rp 500.000. Kalau mati lampu (durasi 5-6 jam) yah sisa Rp 200.000 karena pelanggan pasti pergi cari yang nyala lampunya," bebernya.

Sementara, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif menyampaikan pihaknya tengah melakukan upaya untuk peningkatan pasokan listrik.

"Beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA. Teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA," kata Ahmad kepada Kompas.com saat dikonfirmasi.

Selain PLTA-PLTA yang sementara dipulihkan, dia mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga sedang dilakukan proses pemeliharaan.

Baca juga: Pemadaman Bergilir Sebabkan Korsleting Listrik, Wali Kota Makassar Minta PLN Cek Sistem Kelistrikan

"Di sisi lain, PLTU yang dimaksimalkan produksinya secara terus menerus juga perlu menjalani maintenance (pemeliharaan) sehingga manajemen beban harus dilakukan," ungkapnya.

Dia ,engatakan PLN terus mengupayakan penambahan pembangkit dan mengoptimalkan sistem interkoneksi sistem kelistrikan Sulbagsel. 

"Sistem interkoneksi yang terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sehingga bisa saling menopang," jelasnya

Pihak PLN UID Sulselrabar pun menyampaikan permohonan maaf terkait durasi pemadaman bergilir hingga 5-6 jam per hari.

"PLN memohon maaf terkait manajemen beban yang dilakukan. Kami berharap masyarakat bersedia bahu membahu dengan menurunkan penggunaan pemakaian listrik sehari-hari sambil menunggu pemulihan sistem kelistrikan. Untuk mengurangi dampak dan durasi padam, mohon dukungan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Makassar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro, Berharap Reduksi Banjir di Konawe

Makassar
Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Sulbar Bakal Jadi Penyuplai Produk Pangan IKN, Pemprov Genjot Produksi Pertanian

Makassar
Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Irjen Kemenag Pantau Pelepasan Kloter 4 Jemaah Haji Emabarkasi Makassar

Makassar
Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Iring-iringan Pengantar Jenazah di Makassar Pukul Pengendara, Dilerai Anggota TNI yang Sedang Olahraga

Makassar
Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Calon Jemaah Haji Embarkasi Makassar Diimbau Tak Beli Emas Berlebihan di Tanah Suci

Makassar
Saat 2 Petugas Non-Muslim Layani Calon Jemaah Haji Parepare

Saat 2 Petugas Non-Muslim Layani Calon Jemaah Haji Parepare

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Makassar
Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Makassar
Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Makassar
Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Makassar
Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Makassar
Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Makassar
Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com