MAKASSAR, KOMPAS.com - Durasi pemadaman bergilir yang diterapkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Sulselrabar semakin lama. Kini pemadaman bergilir dilakukan hingga 5-6 jam di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Tidak sedikit warga mengeluh dengan penerapan pemadaman bergilir tersebut. Untuk diketahui pemadaman bergilir telah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Sebelumnya, PLN menerapkan penerapan bergilir lantaran kekeringan yang membuat sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tidak bisa beroperasi secara maksimal.
Baca juga: Atasi Kekeringan dan Pemadaman Listrik Bergilir, BPBD Sulsel Modifikasi Cuaca Selama Sepekan
Namun, ketika sebagian besar wilayah Sulsel sudah masuk musim penghujan durasi pemadaman bergilir yang dilakukan PLN malah semakin panjang.
Ani (26), pemilik warung kopi di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, mengeluhkan hal tersebut.
Ani mengaku pemadaman bergilir yang dilakukan PLN membuat omzetnya menurun drastis. Mulai dari pelanggan yang tidak lagi datang dan alat pembuat kopi yang rusak.
"Kan ini warkop, kita pakai water boiler (pamanas listrik). Jadi kalau mati lampu, yah kita pakai kompor manual itu. Itu juga kalau kita ada pesan jus buah kan kita pakai blender. Tapi kalau mati lampu tidak bisa kita apa-apa, barang juga rusak," kata Ani saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (27/11/2023) siang.
Ani bilang, selama durasi pemadaman listrik bergilir diterapkan 3-4 jam dirinya masih mampu mendapatkan omzet lumayan. Namun, saat durasi pemadaman listrik bertambah, omzetnya pun kian menurun.
"Kalau kemarin itu biasa dapat Rp 500.000. Kalau mati lampu (durasi 5-6 jam) yah sisa Rp 200.000 karena pelanggan pasti pergi cari yang nyala lampunya," bebernya.
Sementara, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif menyampaikan pihaknya tengah melakukan upaya untuk peningkatan pasokan listrik.
"Beberapa hari terakhir, hujan telah turun namun belum bisa sepenuhnya memulihkan pasokan bagi PLTA. Teknologi modifikasi cuaca (TMC) juga masih terus dilakukan, khususnya di daerah tangkapan air di sekitar lokasi PLTA," kata Ahmad kepada Kompas.com saat dikonfirmasi.
Selain PLTA-PLTA yang sementara dipulihkan, dia mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga sedang dilakukan proses pemeliharaan.
Baca juga: Pemadaman Bergilir Sebabkan Korsleting Listrik, Wali Kota Makassar Minta PLN Cek Sistem Kelistrikan
"Di sisi lain, PLTU yang dimaksimalkan produksinya secara terus menerus juga perlu menjalani maintenance (pemeliharaan) sehingga manajemen beban harus dilakukan," ungkapnya.
Dia ,engatakan PLN terus mengupayakan penambahan pembangkit dan mengoptimalkan sistem interkoneksi sistem kelistrikan Sulbagsel.
"Sistem interkoneksi yang terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sehingga bisa saling menopang," jelasnya
Pihak PLN UID Sulselrabar pun menyampaikan permohonan maaf terkait durasi pemadaman bergilir hingga 5-6 jam per hari.
"PLN memohon maaf terkait manajemen beban yang dilakukan. Kami berharap masyarakat bersedia bahu membahu dengan menurunkan penggunaan pemakaian listrik sehari-hari sambil menunggu pemulihan sistem kelistrikan. Untuk mengurangi dampak dan durasi padam, mohon dukungan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.