Video Viral 2 Wanita di Makassar Adu Jotos dan Jambak, Diduga Istri Sah Labrak Pelakor

MAKASSAR, KOMPAS.com - Beredar video aksi perkelahian dua orang wanita di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Perkelahian dipicu diduga masalah asmara.

Dari video yang dilihat Kompas.com, peristiwa perkelahian itu terjadi di salah kafe di wilayah Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel.

Wanita berbaju putih datang untuk menemui wanita berbaju hijau yang dari informasi berprofesi sebagai disk jockey atau DJ lantaran marah suami kerap diganggu.

Baca juga: Wanita Diduga Pelakor di Makassar Dikeroyok Depan Anak-anak, Polisi Turun Tangan

Awalnya, keduanya saling duduk bersama di satu meja. Namun, tak lama wanita berbaju putih yang merupakan istri sah berdiri dan mendekati wanita berbaju hijau.

Ia pun langsung melayangkan bogem mentah ke arah wajah wanita berbaju hijau. Saling pukul dan jambak rambut pun terjadi.

Beberapa rekan kedua wanita itu mencoba untuk melerai keduanya. Aksi itu juga sempat menarik perhatian pengunjung kafe lain.

"Eh eh sudah, lepaski," ucap salah satu pria yang mencoba melerai kedua wanita itu.

Baca juga: Cemburu Buta, Seorang IRT Sebut Pelayan Kafe sebagai Pelakor Lalu Menikamnya dengan Pisau Cutter

Wanita berbaju putih tak henti-hentinya memaki dan menjambak wanita berbaju hijau. Ia bahkan sempat melontarkan beberapa kata kasar.

"Kau ganggu suamiku, kenapa kau kasi tidur," kata dia.

Menanggapi video viral itu, Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando K Sambolangi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Iya ada ibu-ibu yang berkelahi, cuma kami belum tahu di mana. Kami sementara melakukan penyelidikan dan kami berharap yang merasa korban untuk melaporkan secara resmi ke polisi supaya kita proses," jelas Lando kepada awak media, Selasa (1/8/2023).

Lando menyebut, dugaan perkelahian itu dipicu masalah asmara. Di mana ada salah satu wanita yang dituding sebagai perebut suami orang atau pelakor.

"Dugaan pelakor. Kita dengarnya seperti itu kan, tapi kita masih dalam proses penyelidikan. Kalau ada yang melapor, kami proses. Tempat dan waktunya itu kita belum tahu. Masih dalam penyelidikan," jelasnya.