Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Trans Sulawesi Rusak Puluhan Tahun, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan

Kompas.com, 24 Juli 2023, 19:51 WIB
Suddin Syamsuddin,
Khairina

Tim Redaksi

SIDRAP, KOMPAS.com - Jalan rusak selama puluhan tahun yang tak juga diperbaiki peemerintah di jalan poros Kabupaten Sidrap-Kabupaten Soppeng, warga Desa Tanente, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, menanam puluhan pohon pisang di jalan Trans Sulawesi itu. 

"Sudah puluhan tahun jalan trans yang menghubungkan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Soppeng ini tidak diperbaiki, warga pun menanam puluhan pohon pisang di tengah jalan. Kekesalan itu diluapkan warga karena janji-janji Pemerintah dan DPR tak kunjung ditepati. " ujar Suardi, warga Desa Tanete, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (24/7/2023). 

Baca juga: Longsor di Jalan Trans-Sulawesi, Lalu Lintas Sempat Tersendat 7 Jam

Menurut Suardi, walaupun jalan Trans Sulawesi itu kewenangan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, namun mestinya Bupati Sidrap Dollah Mando memperjuangkan perbaikan jalan itu hingga ke Pemerintah Provinsi Sulsel bahkan ke Presiden sekalipun. 

"Mestinya Bupati Sidrap dan DPRD Sidrap menjadi perwakilan kami memperjuangkan agar pemerintah yang berwenang segera memperbaiki jalan Trans Sulawesi itu. Coba saja melintas di jalan itu, pasti tidak nyaman. Mohon kepada pemerintah terkait agar segera memperbaiki jalan rusak di Sidrap," terang Suardi. 

 Baca juga: Tabrakan Beruntun 3 Kendaraan, Jalur Mudik Trans Sulawesi Macet

Sementara itu, seorang pengendara pengangkut hasil tani, Karlitos mengaku tiap hari harus mengarungi jalan berkelombang di Desa Tanete, sepajang 3 kilometer yang rusak. Kondisi itu dilakoni Karlitos selama 5 tahun terakhir. Pengendara harus ekstra hati-hati jika melintas di jalan poros itu. 

"Lima tahun saya melewati jalan rusak ini dengan membawa hasil bumi dari Soppeng ke Sidrap begitupun sebaliknya. Tipa hari saya rasakan tidak nyaman berkendara, seperti mengendarai kuda saja," ungkap Karlitos. 

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Sidrap Sumarlin mengaku telah melakukan usulan perbaikan jalan hingga ke Pemprov Sulawesi Selatan terkait jalan rusak di Sidrap.

Namun, pada tahun 2022 tahun lalu, anggaran perbaikan jalan memang tidak dianggarkan oleh Pemprov Sulawesi Selatan. 

"Untuk tahun 2021-2022 anggaran perbaikan jalan rusak di Sidrap, utamanya di Desa Tanete memang tidak ada anggarannya. Namun kami sebagai perwakilan rakyat mendesak pihak terkait agar segera mengerjakan jalan yang rusak di Sidrap," kata Sumarlin. 

Sekitar 5 bulan lalu, Sumarlin mengaku telah mengeluarkan uang pribadi untuk memperbaiki jalan rusak namun hanya sekira ratusan meter saja.

Dia dan warga setempat utamanya di desa memperbaiki jalan itu dengan dicor sepanjang setengah kilometer saja. 

"Lima tahun lalu saya mengeluarkan uang pribadi hingga ratusan juta untuk memperbaiki sebagian jalan poros Sidrap-Soppeng," ujar Sumarlin. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Diduga Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Pergi ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Diduga Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Pergi ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau