Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Pembunuhan Pemuda di Makassar, Orangtua Pelaku Diungsikan ke Tempat Aman Usai Rumahnya Dibakar Warga

Kompas.com, 4 Juli 2023, 20:29 WIB
Reza Rifaldi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi mengungsikan keluarga Sahiruddin (36), pelaku pembunuhan seorang pemuda berusia 22 tahun. Diketahui rumah orangtua Sahiruddin dibakar warga yang kesal usai aksi penikaman yang membuat korban tewas.

Penikaman terhadap Muh Agung Sutte terjadi di kawasan kompleks perumahan Aditarina, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Selasa (4/7/2023), sekitar pukul 03:00 Wita. 

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, rumah milik orangtua Sahiruddin, sudah rata dengan tanah. Tampak dua kendaraan yang biasa digunakan orangtua Sahiruddin mencari nafkah juga hangus terbakar.

Baca juga: Pria di Makassar Bikin Onar dan Bunuh Tetangga, Rumah Orangtuanya Dibakar Warga

Beberapa warga juga terlihat berada di sekitar lokasi. Menurut salah satu warga di lokasi bernama Agus, penghuni rumah sudah meninggalkan rumah tersebut usai pembakaran oleh massa.

"Sudah lari. Ini rumahnya keluarganya (orangtuanya)," kata Agus.

Sementara, Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi mengatakan, untuk saat ini pihak keluarga pelaku diungsikan ke tempat yang lebih aman untuk mengantisipasi adanya hal yang tidak diinginkan.

"Untuk keluarga pelaku, sementara kami ungsikan ke tempat lain agar menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Masih dalam pengawasan kami," ucap Syamsuardi kepada awak media ditemui di Mapolsek Manggala.

Kata Syamsuardi, pihaknya belum memastikan motif penganiayaan berujung tewasnya Muh Agung Sutte. Namun, dia memastikan bahwa pelaku telah mengonsumsi minuman keras (miras) saat melakukan penganiayaan.

"Untuk pemicu, sampai sekarang kami belum bisa mengambil kesimpulan karena masih dalam tahap penyelidikan. Barang kali seperti itu, ada pesta miras terjadi cekcok sehingga terjadi keributan, untuk sementara seperti itu," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa nahas menimpa pemuda bernama Muh Agung Sutte (22). Ia tewas usai ditusuk badik oleh tetangganya di kawasan komplek perumahan Aditarina, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, pada Selasa (4/7/2023), sekitar pukul 03.00 Wita.

Baca juga: Diduga Sengaja Dibakar, Polda Kalsel Selidiki Penyebab Karhutla di Banjarbaru

Mendapatkan laporan, polisi pun bergerak hingga berhasil mengamankan salah seorang pelaku bernama Sahiruddin (36) yang berprofesi sebagai honorer kebersihan kantor Kecamatan.

Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando K Sambolangi mengatakan, korban tewas akibat luka tusukan badik di bagian perutnya.

 "Iya benar, korban meninggal dunia akibat ditusuk benda pisau badik. Untuk pelaku sudah diamankan satu orang," kata Lando kepada Kompas.com, Selasa pagi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau