Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pejabat Imigrasi Terlibat Jaringan TPPO di Sulsel

Kompas.com - 16/06/2023, 17:24 WIB
Reza Rifaldi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi mengungkap jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Dari pengungkapan itu polisi mengamankan 6 orang pelaku, yang satu di antaranya merupakan oknum pejabat Imigrasi Sulsel.

Para pelaku yang diamankan masing-masing berinisial BK, MA, WBA, JS, dan DB. Lalu YSF yang diketahui merupakan oknum Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas Keimigrasian Kelas 1 TPI Makassar.

Pengungkapan ini dilakukan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel dalam operasi Satgas TPPO dari 5 hingga 15 Juni 2023.

Baca juga: 24 Perempuan Korban TPPO di Lampung Dipulangkan ke NTB

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan, ada 94 korban dari berbagai wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Melakukan di wilayah Sulsel secara ilegal tanpa memiliki izin perekrutan, memberangkatkan melalui jalur-jalur di pelabuhan Parepare maupun Barru menuju kemudian ke Balikpapan, Batu Licin dan Nunukan. Jalur udara melalu bandara Sultan Hasanuddin," kata Jamaluddin saat ekspose di Mapolda Sulsel, Jumat (16/6/202) siang.

Kata perwira polisi berpangkat tiga bunga itu, para calon pekerja migran Indonesia (CPMI) diiming-imingi beberapa modus. Salah satu iming-imingnya adalah gaji yang tinggi bagi.

"Modusnya diimingi gaji tinggi untuk bisa mempengaruhi korban. Melakukan pembuatan dokumen paspor tidak sesuai prosedur yang bekerja sama dengan oknum pihak imigrasi. Kemudian melakukan pengikatan utang kepada CPMI ini dengan membiayai terlebih dahulu akomodasi dan transportasi kemudian dilakukan pemotongan gaji," jelasnya.

Jamaluddin menyebut, jaringan TPPO ini telah beroperasi sejak tahun lalu. Mereka juga meminta sejumlah biaya sebelum memberangkatkan para CPMI tersebut.

"Ini berbeda ada Januari dan tahun kemarin. Ini khusus jaringan Sulsel. Tapi ini kita masih kembangkan. Sementara kita semua kita proses, Modus visanya kunjungan. (Pembayaran korban) ada bervariasi, ada satu korban Rp 10 juta," bebernya.

Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan iming-iming gaji tinggi jika ingin bekerja di luar negeri.

Baca juga: Dalam 10 Hari, Satgas TPPO Polda Kepri Selamatkan 65 Calon TKI Ilegal

"Kami imbau agar masyarakat jangan terpengaruh dengan iming-iming gaji tinggi namun menjadi korban TPPO. Dan yang kedua bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri secara prosedural silakan mencari informasi ke pemerintah daerah untuk masyarakat bisa dilindungi dan mengetahui hak-haknya," ucap Setyo.

Jendral polisi bintang dua ini juga menegaskan bagi masyarakat yang mengetahui ada praktik TPPO diharapkan segera melaporkan ke Satgas TPPO Polda Sulsel.

"Kita juga mengimbau apabila menemukan atau mengetahui perekrutan ilegal agar segera melaporkan ke Satgas Gakkum TPPO Polda Sulsel," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Makassar
Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Makassar
Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com