Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Fort Rotterdam, Jejak Kerajaan Gowa-Tallo dan VOC di Makassar

Kompas.com - 26/02/2023, 22:43 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Benteng Fort Rotterdam adalah sebuah destinasi wisata sejarah yang berada di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Masyarakat Makassar sendiri menyebut Benteng Fort Rotterdam dengan nama Benteng Jumpandang, Benteng Ujung Pandang atau Benteng Panyyua.

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa atau Fort Willem I, Saksi Bisu Kolonialisme Belanda yang Dibalut Misteri

Benteng Fort Rotterdam berada di sebelah barat Kota Makassar dan menghadap ke Selat Makassar.

Lokasi tepatnya di Jalan Ujungpandang No.1, Kelurahan Bulogading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Karena lokasinya yang dekat dengan pusat kota maka banyak wisatawan yang penasaran untuk berkunjung dan arsitektur unik benteng ini.

Baca juga: 6 Destinasi Wisata di Pulau Nusakambangan, Ada Pantai Permisan dan Benteng Klingker

Benteng Fort Rotterdam diketahui menyimpan jejak sejarah Kota Makassar sejak zaman Kerajaan Gowa-Tallo, pendudukan VOC, hingga saat ini.

Baca juga: Benteng Somba Opu di Sulawesi Selatan: Sejarah, Harga Tiket, dan Rute

Sejarah Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam atau Benteng Jumpandang mulanya adalah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang dibangun pada abad XV.

Dilansir dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Benteng Jumpandang dibangun sebagai salah satu rangkaian benteng pertahanan di sepanjang pesisir pantai barat Kerajaan Gowa.

Bersamaan dengan pembangunan Benteng Jumpandang, dibangun pula Benteng Somba Opu, Benteng Kale Gowa, Benteng Tallo, Benteng Sanrobone, Benteng Barombong, dan Benteng Ujung Tana.

Dilansir dari laman explore.makassarkota.go.id, benteng ini pertama kali dibangun oleh Raja Gowa, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa’risi Kallonna pada tahun 1545.

Tujuan dibangunnya Benteng Jumpandang oleh Kerajaan Gowa-Tallo adalah untuk memperkuat basis pertahanan di sepanjang wilayah Pantai Makassar.

Sementara dilansir dari emedia.dpr.go.id, pada masa Kerajaan Gowa-Tallo konstruksi benteng ini terbuat dari tanah liat.

Baru kemudian pada keemasan pemerintahan Sultan Alauddin material bangunan benteng mulai dibangun dari batu padas dari Pegunungan Karst di daerah Maros, batu kapur dari Pulau Selayar, serta kayu jati dari Tanete dan Bantaeng.

Sayangnya Belanda akhirnya berhasil menaklukkan Kerajaan Gowa-Tallo lewat Perang Makassar, yang kemudian ditegaskan melalui perjanjian Bongaya atau Bongaisch Verdrag pada tahun 1667.

Sejak dikuasai Belanda, benteng ini kemudian diberi nama Fort Rotterdam yang diambil dari nama kota kelahiran pimpinan VOC yang berhasil menaklukkan Kerajaan Gowa-Tallo yaitu Cornelis J. Speelman.

Benteng Fort Rotterdam, Tempat pengasingan Pangeran Diponegoro di Makassar.Shutterstock/Worldpics Benteng Fort Rotterdam, Tempat pengasingan Pangeran Diponegoro di Makassar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Makassar
Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Makassar
Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com