Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Bangun Smelter di Luwu, Siap Tampung 4.000 Tenaga Kerja

Kompas.com - 22/02/2023, 18:31 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

 

LUWU, KOMPAS.com - Pembangunan smelter nikel milik Jusuf Kalla di bawah pengerjaan PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terus digenjot.

Jusuf Kalla meninjau sejumlah fasilitas pendukung di area proyek operasi smelter, pabrik hingga terminal khusus atau Jetty, melewati akses hauling PT BMS, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Jusuf Kalla Resmikan Masjid Al-Hassanah di Probolinggo, Khofifah Minta Imam Vaksin Booster

Menurut Jusuf Kalla, smelter dibangun di Luwu dengan alasan lebih efektif dan efisien sementara material tambang nikel berasal dari Sulawesi Tenggara.

“Untuk material diambil dari sekitar Kendari, Kolaka dan Kolaka Utara, dari sana perjalanan lewat laut hanya sekitar 6 jam saja, jadi jauh lebih efisien daripada mereka bawa ke Sulawesi Tengah, jadi kita lebih efisien dan keluarnya juga lebih mudah,” kata JK sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).

Jusuf Kalla menyebut rencana smelter nikel beroperasi pada tahun 2023 ini dan akan merekrut ribuan tenaga kerja.

“Tahun ini sekitar Agustus-September rencananya sudah bisa beroperasi, rekrutmen tenaga kerja dibutuhkan banyak, sekarang saja sudah seribu itu baru seperlima nanti kalau sudah beroperasi kira-kira 4000 tenaga kerja,” ucap JK.

Baca juga: Kasus Perusakan Smelter Timah, Kades Asal Babel Ditahan di Palembang

JK mengatakan komitmen dengan pemerintah daerah khususnya Kabupaten Luwu dan masyarakat sekitar akan diperhatikan sesuai kebutuhan.

“Komitmen kami untuk kesejahteraan Pemda dan masyarakat untuk membangun apa yang bisa dilakukan bersama seperti pendidikan, sosial, infrastruktur, penghijauan yang penting bagaimana daerah di Luwu ini masyarakat menerima manfaat,” ujar JK.

Saat ini, smelter nikel tersebut telah terbangun satu tungku dari dua tungku yang dipersiapkan untuk beroperasi tahun ini, selain itu dukungan infrastruktur seperti pelabuhan Jetty dan pembangkit listrik tenaga air  (PLTA) untuk mensuplai listrik juga tengah dibangun.

Site Manager PT BMS Zulkarnaen mengatakan pembangunan fasilitas pelabuhan Jetty sedang dalam pengerjaan dan sekitar 3 bulan ke depan sudah bisa selesai sehingga smelter sudah beroperasi tahun ini.

“Pelabuhan Jetty keluar sepanjang 800 meter dari bibir pantai dengan kedalaman hingga 7 meter, kalau tidak ada halangan, cuaca bagus sudah selesai sekitar 3 sampai 4 bulan kedepan, nantinya selain material dibongkar untuk dibawa ke dalam pabrik juga akan melakukan pemuatan untuk ekspor ke negara tujuan,” tutur Zulkarnaen. 

Diketahui smelter nikel yang dibangun Jusuf Kalla melalui PT BMS memiliki nilai investasi sebesar Rp10 triliun ditargetkan beroperasi beberapa bulan ke depan  dan siap menampung 4000 tenaga kerja

Smelter yang dibangun di atas lahan seluas 141 hektare tersebut memiliki kapasitas mencapai 60 ribu ton per tahun  untuk satu smelter, rencananya hingga tahun 2030 akan dibangun sampai 14 tungku smelter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com