Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mobil Brio Diamuk Massa di Makassar, Diduga Kabur Usai Isi BBM di SPBU hingga Tabrak Pemotor

Kompas.com, 19 Februari 2023, 08:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Video sebuah mobil Brio diamuk massa di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), jadi viral di media sosial.

Kasatlantas Polrestabes Makassar AKBP Zulanda menjelaskan, aksi massa itu terjadi di depan Pos Polisi Tello di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sabtu (18/2/2023).

Pemicu aksi massa itu, kata Zulanda, berawal pengemudi mobil Brio diduga kabur usai isi bensin di stasiun pengisian bensin umum (SPBU) di jalan Tentara Pelajar.

Baca juga: Terekam CCTV, Aksi Polisi Curi Motor Milik Polisi di Lampung Tengah Terbongkar

Lalu saat kabur itu mobil tersebut menabrak pengendara. Warga lalu mengejar dan merusak mobil Brio merah bernomor polisi DD 1531 RE itu.

"Untuk dampak dari pelaku melarikan diri dari SPBU berdasarkan info warga, diduga ada melakukan penabrakan atau tabrak lari," ujarnya, dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Mobil Brio Merah Diamuk Massa usai Isi BBM di SPBU Makassar, Kabur setelah Tak Bayar hingga Tabrak Pengendara Lain

Pengemudi mobil diamankan

Sementara itu, kata Zulanda, pengemudi mobil saat itu segera diamankan aparat kepolisian dan dibawa ke Polsek Wajo Pelabuhan.

Namun demikian, hingga saat ini polisi belum menerima laporan dari korban tabrak lari.

sopir dari mobil Brio merah itu sudah dibawa ke Polsek Wajo Pelabuhan untuk diperiksa.

"Akan tetapi saat penelusuran oleh anggota laka belum ada korban laka yang melapor saat itu maka kemudian tersangka dibawa ke Polsek Wajo Pelabuhan untuk diperiksa lanjut terkait peristiwa di SPBU Tentara Pelajar," ujarnya.

Baca juga: Aksi Massa Berujung Beringas, Ahli Ungkap Pemicu Seseorang Mudah Ikut-ikutan Emosi

Viral di media sosial

Seperti diberitakan sebelumnya, video aksi massa itu diunggah di antaranya di akun @makassar_iinfo, Sabtu (18/2/2023).

Dalam video itu beredar narasi yang menyebut mobil Brio merah itu tidak membayar dan kabur dari SPBU setelah mengisi BBM.

Karena kabur, Brio merah itu kemudian menabrak pengguna jalan hingga akhirnya diamuk massa.

"Kiriman Netizen: Sebuah mobil dirusak oleh pengendara dan terhenti di Polsek Tello. Informasi yang diterima pengemudi diduga telah mengisi bensin tidak membayar lalu kabur hingga menabrak beberapa pengendara di Jalan. (18/02)," tulis narasi yang beredar. (Riska Farasonalia).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Viral Mobil Brio Merah Diamuk Massa, Diduga Kabur setelah Tidak Bayar Usai Isi BBM di SPBU

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau