Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Dunia Baru Lewat Makaverse, Wali Kota Makassar: Avatar yang Melayani Publik

Kompas.com - 27/06/2022, 06:29 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramadhan 'Danny' Pomanto memiliki mimpi besar pada periode kedua kepemimpinannya. Ia ingin membangun dunia baru dalam pelayanan publik melalui Makassar Metaverse atau Makaverse.

“Kami ingin membangun sebuah dunia baru yang menduplikasi Makassar masuk ke dunia metaverse yang kami namakan Makassar Metaverse atau Makaverse,” uajrnya dilansir dari Nusaraya, di Kanal Youtube Kompas.com, Senin (27/6/2022).

“Saya ingin Makaverse ini jadi legacy saya di periode kedua ini,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan melalui Makaverse ini, pelayanan publik di Kota Makassar nantinya akan dilayani avatar. Hal tersebut memungkinkan masyarakat untuk bisa mengakses pelayanan publik setiap saat.

“Paling tidak kalau Makaverse hadir, pelayanan publik itu 24 jam sehari dan 7 hari dalam satu minggu. Setelah orangnya istirahat, avatar yang melayani rakyat. (pelayanan publik) pakai avatar,” ujarnya.

Terkait persiapannya, Danny mengungkapkan sedang membangun big data. Selain itu juga dipersiapkan konten-konten apa saja yang ada di Makaverse.

“Ada 66 konten. Kita bangun big data dulu. QR Code satu kota. QR Code semua rumah, jalan, kendaraan. Paling tidak basic-nya itu. Buka rekening dengan QR code, join digital payment,” katanya.

Danny menjelaskan konten yang disiapkan di Makaverse adalah yang bermanfaat bagi masyarakat. Dia menegaskan bahwa konsep metaverse tidak hanya sekadar menggunakan oculus semata.

“Kalau sudah pakai oculus sudah metaverse, padahal tidak begitu. Intinya teknologi harus bermanfaat,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan salah satu konten yang dipersiapkan dalam Makaverse adalah pelayanan di bidang kesehatan. Menurutnya melalui Makaverse diagnosa kesehatan bisa dilakukan lebih praktis dan teliti dibanding dengan saat ini.

Baca juga: ASN Naik Haji, Pemkot Batu Pastikan Pelayanan Publik Tak Terganggu

“Kita selama ini mendiagnosa kesehatan sangat manual dan tidak teliti. (misalnya) bapak sakit apa? Sakit kepala. Padahal sakit di kanan, di kiri sakitnya beda, depan belakang juga beda. Leher dan bagian atas beda,” ujarnya.

“(nantinya) begitu kalau kurang sehat tinggal foto langsung ada pelacak wajah, langsung ketahuan identitas, langsung keluar avatarnya. Nanti AI (artificial intelligence) akan mengolahnya. Kemungkinan sakitnya langsung muncul,” paparnya.

Bahkan Danny mengungkapkan akan memulai satu konten Makaverse pada bulan Agustus mendatang.

“17 agustus mulai me-lauching konten metaverse sederhana. Nah, sebelum ke Makassar pariwisatanya, oh mau makan ini, di mana lokasinya pakai virtual. Kami akan launching 17 Agustus,” katanya.

Dia pun mengakui bahwa mengenalkan hal baru kepada masyarakat tidaklah mudah. Namun hal ini merupakan bagian dari pandemi bahwa untuk unggul diperlukan faktor kecepatan dan adaptif.

“Jawabannya metaverse. Kami ingin buat Makassar unggul, masuk ke dunia baru. (kami) sudah menancapkan benderanya. Dan alhamdulilah setelah sosialisasi dengan bantuan Group WIR, lahir 66 ide konten,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

Makassar
Peringati 'May Day', Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Peringati "May Day", Buruh dan Mahasiswa Padati Jalanan Makassar

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 2 Mei Imbas Erupsi Gunung Ruang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Asyik Konsumsi Narkoba, Honorer di Gorontalo Diciduk Polisi

Makassar
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Hujan Abu Vulkanik Gunung Ruang Landa Manado, Dinas Pendidikan Diminta Liburkan Siswa

Makassar
Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Usut Dugaan Penyelewengan Dana Hibah, Bendahara Umum KONI Makassar Diperiksa

Makassar
Gunung Ruang Alami Erupsi Lagi, Pemprov Siapkan 2 Tempat untuk Relokasi 300 KK

Gunung Ruang Alami Erupsi Lagi, Pemprov Siapkan 2 Tempat untuk Relokasi 300 KK

Makassar
Bawa 30 Kg Sabu dari Kaltara, Kurir Narkoba Ditangkap di Pelabuhan Rakyat Awarange Sulsel

Bawa 30 Kg Sabu dari Kaltara, Kurir Narkoba Ditangkap di Pelabuhan Rakyat Awarange Sulsel

Makassar
Terdampak Aktivitas Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup

Terdampak Aktivitas Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup

Makassar
Status Gunung Ruang Kembali Awas, Terjadi Erupsi Dini Hari Tadi

Status Gunung Ruang Kembali Awas, Terjadi Erupsi Dini Hari Tadi

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com