Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unhas Bantah Tudingan MKEK IDI Terkait Tekanan Kasus Dr Terawan

Kompas.com - 07/04/2022, 10:20 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membantah tudingan anggota Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI), Rianto Setiabudy saat rapat di DPR RI.

Kepala Sub Direktorat Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Unhas, Ishaq Rahman yang dikonfirmasi, Rabu (6/4/2022) meminta MKEK IDI untuk membuktikan adanya dugaan tekanan eksternal terhadap Prof Irawan Yusuf, promotor Dr Terawan Agus Putranto, sehingga menyetujui terapi cuci otak.

Baca juga: [HOAKS] Usai Dipecat IDI, Terawan Dikontrak Rumah Sakit Top Jerman

Terkait hal tersebut, lanjut Ishaq, ada tiga hal yang perlu ditanggapinya. Pertama, MKEK IDI perlu menjelaskan secara detail, pihak-pihak mana yang disinyalir menekan Unhas, khususnya promotor dr. Terawan.

"Sebagai pihak yang menyampaikan dugaan, menurut hemat kami MKEK IDI tentu mempunyai alasan atau bukti. Jika hanya berandai-andai tentu bisa menimbulkan spekulasi," katanya.

Kedua, jelas Ishaq, Prof Irawan Yusuf adalah guru besar yang sangat disiplin dan memiliki integritas yang tinggi. Dia sangat menjaga marwah akademik, sehingga tidak mungkin bisa ditekan-tekan apalagi untuk urusan karya akademik.

Ketiga, tegas Ishaq, Unhas berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan jalan dialog yang bijak. Di Unhas banyak dosen yang juga berprofesi sebagai dokter dan menjadi bagian dari IDI. Sehingga kampus berharap tudingan IDI itu tidak mengganggu hubungan baik selama ini.

"Jadi kurang pas narasi-narasi yang menyebut Unhas menantang IDI. Yang kami harapkan adalah IDI mengungkapkan saja bukti-bukti, siapa atau pihak mana yang diduga menekan tersebut. Apalagi Prof Irawan sendiri pernah diminta keterangan oleh MKEK IDI pada 2018 lalu terkait kasus ini. Beliau sudah menyampaikan penjelasan ketika itu," bebernya.

Diketahui, anggota MKEK IDI, Rianto Setiabudy mengungkapkan pembimbing terapi cuci otak milik Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengetahui adanya kekurangan pada metode itu.

Hanya, pembimbing tersebut diam karena diduga adanya tekanan eksternal sehingga meluluskan disertasi terkait brain wash atau cuci otak.

Di mana, Terawan Agus Putranto pernah menjadi mahasiswa program doktor di Unhas Makassar. Prof Irawan Yusuf menjadi promotor Terawan dalam disertasi tentang cuci otak pada 2016.

Baca juga: DPR Bela Terawan, Asosiasi Dosen Hukum Kesehatan: Semua Pertanyaan ke Ranah Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

ASN Pemkab Jeneponto Ditangkap karena Jual Sabu untuk Kedua Kalinya

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com