Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Knalpot Brong di Palopo, Banyak Pengendara Putar Balik

Kompas.com, 25 September 2025, 19:44 WIB
Amran Amir,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Kepolisian Resor (Polres) Palopo, Sulawesi Selatan, menggelar razia kendaraan berknalpot brong di simpang empat Masjid Jami Tua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (25/9/2025).

Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma menyatakan, operasi penertiban ini dilakukan untuk menindak pelanggaran lalu lintas sekaligus merespons keresahan masyarakat akibat bisingnya suara knalpot brong yang sering mengganggu kenyamanan.

Baca juga: Motor yang 5 Tahun Hilang Kembali ke Tangan Nurbuat, Berawal dari Razia Balap Liar

“Dalam operasi ini sebanyak 13 personel dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) dan Satuan Samapta diturunkan untuk berjaga di sekitar lokasi razia,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Kamis.

KBO Satlantas Polres Palopo, Ipda Ariefuddin mengatakan, pelanggar lalu lintas yang ditemukan ditindak melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

“Kami juga melakukan edukasi agar masyarakat memahami aturan lalu lintas dan tidak menggunakan knalpot yang bisa mengganggu ketertiban,” ucap Ariefuddin.

Selain menindak pengguna knalpot brong, polisi juga menjaring sejumlah pengendara yang tidak mengenakan helm.

“Mereka yang melanggar diminta menghubungi keluarga untuk membawa helm ke lokasi sebagai syarat agar kendaraan bisa dibawa pulang,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, sejumlah pengendara yang melintas tampak memilih memutar balik kendaraannya begitu melihat polisi lalu lintas berjaga di simpang jalan.

Dalam razia tersebut sempat terjadi kejadian unik. Seorang pria yang terjaring razia awalnya mengaku hendak menunaikan salat di masjid. Namun, setelah petugas melakukan pemeriksaan, pengendara itu akhirnya mengaku sebenarnya berniat membeli sebuah LCD.

“Tadi dia bilang mau salat, padahal mau beli sesuatu. Sudah melanggar, bohong lagi,” tutur Ariefuddin.

Baca juga: Belasan Pekerja Seks Komersial Diamankan dalam Razia di Madiun, Tiga Terindikasi Positif HIV

Seorang pengendara berinisial SY terjaring menggunakan knalpot brong dan diminta membuat video permintaan maaf sebagai bentuk pembinaan.

“Dalam rekaman tersebut yang bersangkutan yakni SY mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Isi videonya yaitu meminta maaf karena menggunakan knalpot tidak sesuai standar dan berjanji tidak akan menggunakan knalpot yang bisa mengganggu kenyamanan masyarakat,” ungkapnya.

Polres Palopo menegaskan razia knalpot brong akan terus digelar secara berkala di sejumlah titik keramaian.

Upaya ini dilakukan menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait suara bising kendaraan, terutama pada malam hari.

“Penertiban ini bukan hanya soal aturan, tapi juga menjaga kenyamanan warga. Kami ingin suasana Kota Palopo tetap kondusif. Dengan adanya razia ini, kami berharap masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas serta memahami pentingnya menggunakan kendaraan sesuai aturan demi keselamatan dan ketertiban bersama,” terangnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Pemilihan RT/RW Setentak di Makassar, TPS Banyak Calon Berpotensi Gesekan
Pemilihan RT/RW Setentak di Makassar, TPS Banyak Calon Berpotensi Gesekan
Makassar
Pemprov Sulsel Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
Pemprov Sulsel Beri Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau