Salin Artikel

Razia Knalpot Brong di Palopo, Banyak Pengendara Putar Balik

PALOPO, KOMPAS.com – Kepolisian Resor (Polres) Palopo, Sulawesi Selatan, menggelar razia kendaraan berknalpot brong di simpang empat Masjid Jami Tua, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (25/9/2025).

Kapolres Palopo AKBP Dedi Surya Dharma menyatakan, operasi penertiban ini dilakukan untuk menindak pelanggaran lalu lintas sekaligus merespons keresahan masyarakat akibat bisingnya suara knalpot brong yang sering mengganggu kenyamanan.

“Dalam operasi ini sebanyak 13 personel dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) dan Satuan Samapta diturunkan untuk berjaga di sekitar lokasi razia,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Kamis.

KBO Satlantas Polres Palopo, Ipda Ariefuddin mengatakan, pelanggar lalu lintas yang ditemukan ditindak melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

“Kami juga melakukan edukasi agar masyarakat memahami aturan lalu lintas dan tidak menggunakan knalpot yang bisa mengganggu ketertiban,” ucap Ariefuddin.

Selain menindak pengguna knalpot brong, polisi juga menjaring sejumlah pengendara yang tidak mengenakan helm.

“Mereka yang melanggar diminta menghubungi keluarga untuk membawa helm ke lokasi sebagai syarat agar kendaraan bisa dibawa pulang,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, sejumlah pengendara yang melintas tampak memilih memutar balik kendaraannya begitu melihat polisi lalu lintas berjaga di simpang jalan.

Dalam razia tersebut sempat terjadi kejadian unik. Seorang pria yang terjaring razia awalnya mengaku hendak menunaikan salat di masjid. Namun, setelah petugas melakukan pemeriksaan, pengendara itu akhirnya mengaku sebenarnya berniat membeli sebuah LCD.

“Tadi dia bilang mau salat, padahal mau beli sesuatu. Sudah melanggar, bohong lagi,” tutur Ariefuddin.

Seorang pengendara berinisial SY terjaring menggunakan knalpot brong dan diminta membuat video permintaan maaf sebagai bentuk pembinaan.

“Dalam rekaman tersebut yang bersangkutan yakni SY mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Isi videonya yaitu meminta maaf karena menggunakan knalpot tidak sesuai standar dan berjanji tidak akan menggunakan knalpot yang bisa mengganggu kenyamanan masyarakat,” ungkapnya.

Polres Palopo menegaskan razia knalpot brong akan terus digelar secara berkala di sejumlah titik keramaian.

Upaya ini dilakukan menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait suara bising kendaraan, terutama pada malam hari.

“Penertiban ini bukan hanya soal aturan, tapi juga menjaga kenyamanan warga. Kami ingin suasana Kota Palopo tetap kondusif. Dengan adanya razia ini, kami berharap masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas serta memahami pentingnya menggunakan kendaraan sesuai aturan demi keselamatan dan ketertiban bersama,” terangnya.

https://makassar.kompas.com/read/2025/09/25/194443478/razia-knalpot-brong-di-palopo-banyak-pengendara-putar-balik

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com