Editor
MAKASSAR, KOMPAS.com – Di usia yang telah menginjak 102 tahun, Sulaeman Rotte Bagulu tetap semangat menjalankan ibadah haji. Pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ini menjadi jemaah haji tertua asal Sulsel pada musim haji 2025.
Saat ditemui di Aula Arafah, Asrama Haji Sudiang Makassar, Kamis (12/6/2025) sore, Sulaeman tampak berjalan dengan tenang tanpa bantuan alat bantu seperti tongkat atau kursi roda.
Baca juga: 392 Jemaah Haji Kloter Pertama Tiba di Makassar
“Saya sudah empat kali umrah, dan di sana (Mekkah), tidak pernah saya pakai kursi roda,” ungkap Sulaeman dikutip dari Tribun Timur, Kamis.
Meskipun kesehatannya masih tergolong prima, Sulaeman mengaku tidak ikut langsung dalam prosesi lempar jumrah. Keputusan itu diambil atas saran keluarganya demi menghindari risiko di tengah kerumunan jemaah.
“Tidak ikut lempar jumrah, saya serahkan ke keponakan. Katanya nanti saya bisa terinjak-injak,” ujarnya sambil tersenyum.
Sulaeman tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya karena diberi kesempatan menunaikan rukun Islam kelima di usia lebih dari satu abad.
“Alhamdulillah, bersyukur sekali,” katanya singkat.
Baca juga: Sambut Kepulangan 200.000 Jemaah Haji, InJourney Airports Siapkan Layanan dan Fasilitas Pendukung
Sebelumnya, saat masih berada di rumahnya di Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Kamis (1/5/2025), Sulaeman juga menyampaikan kebahagiaannya karena masih diberi umur panjang dan kesempatan untuk beribadah ke Tanah Suci.
“Bersyukur masih diberi kesempatan, dikasih bonus umur untuk selesaikan semua perintah Allah,” tuturnya.
Biaya keberangkatan haji Sulaeman berasal dari hasil berkebun yang dikumpulkan selama bertahun-tahun, dibantu pula oleh anak-anaknya. Ia harus menunggu selama tujuh tahun sebelum akhirnya mendapat jadwal keberangkatan.
“Tujuh tahun. Cepat karena sudah tua. Biayanya dari hasil kebun, dikumpul-kumpulkan. Ada juga dibantu sama anak-anak,” jelasnya.
Dengan semangat dan keteguhan hati, Sulaeman Rotte menjadi inspirasi bagi banyak orang. Di tengah usia senja, ia membuktikan bahwa semangat ibadah tak mengenal batas usia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang