MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi terus mendalami kasus tewasnya MRA, bocah laki-laki yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Makassar, Sulawesi Selatan.
MRA diduga meninggal usai menjadi korban penganiayaan oleh teman sekolahnya.
Terbaru, polisi telah memeriksa tujuh saksi, termasuk keluarga dan dokter terkait kasus ini.
Baca juga: Siswa SD Tewas Dianiaya di Makassar, Menteri PPPA: Kami Upayakan Keadilan bagi Korban
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak keluarga MRA termasuk dokter yang merawat korban saat dirawat di rumah sakit (RS).
"Saksi saat ini dari pihak keluarga ada tujuh orang, dokter juga sudah kita mintai keterangan. Dokter yang merawat korban di RS," ujar Devi kepada awak media, Sabtu (7/6/2025).
Devi mengatakan, saat ini hasil autopsi terhadap jasad MRA belum keluar, sehingga polisi belum berspekulasi lebih jauh terkait penyebab kematiannya.
"Untuk hasil autopsi belum keluar. Jadi meninggalnya harus dipastikan betul. Kalau saksi lihat ada peristiwa sebelumnya seperti berkelahi atau apa itu menjadi salah satu indikator, tapi tidak menutup kemungkinan ada indikator lain yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkap dia.
Baca juga: Siswa SD Tewas Dianiaya Teman di Makassar, Pelaku Diduga Lebih dari 2 Orang
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) berinisial MRA tewas usai diduga dianiaya oleh teman sekolahnya.
Korban yang tinggal di kawasan Jalan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), meregang nyawa dengan bekas luka lebam hingga bekas luka bakar di tubuhnya.
Berdasarkan informasi, korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit (RS) selama kurang lebih lima hari hingga dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (30/5/2025).
Hasil keterangan sementara, pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia disebut lebih dari dua orang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang