Editor
KOMPAS.com – Gempa tektonik magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Teluk Tomini, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, pada Selasa (6/5/2025) pukul 05.57 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
“Episenter gempa terletak pada koordinat 0,13° LS dan 123,78° BT, atau tepatnya berada di laut pada jarak 59 km arah barat daya Kota Bolaang Uki, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 107 km,” kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis, Selasa.
Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Daryono menjelaskan, berdasarkan lokasi pusat gempa dan kedalamannya, gempa tersebut tergolong gempa menengah yang terjadi akibat aktivitas deformasi batuan pada lempeng Laut Sulawesi.
Analisis mekanisme sumber menunjukkan jenis pergerakan gempa ini adalah geser naik (oblique thrust).
Guncangan gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Gorontalo dengan intensitas II-III MMI, atau setara getaran yang dirasakan beberapa orang dan mampu menggerakkan benda ringan yang digantung.
“Berdasarkan hasil pemodelan, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Baca juga: Kiat-kiat Menghindari Sambaran Petir dari BMKG, Apa Saja?
Baca juga: Analisis Gempa Magnitudo 6,6 di Kepulauan Talaud Sulut Hari Ini
Hingga pukul 06.20 WIB, BMKG juga belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga meminta masyarakat untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak mengalami kerusakan yang dapat membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
Ia juga menekankan agar masyarakat hanya mengakses informasi dari BMKG melalui kanal resmi, seperti situs www.bmkg.go.id, akun media sosial @infoBMKG, aplikasi Infobmkg, dan saluran Telegram InaTEWS_BMKG.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang