MAKASSAR, KOMPAS.com - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, sejak Selasa (11/2/2025) sore, menyebabkan 189 orang dievakuasi dan satu orang warga ditemukan meninggal dunia.
Korban yang bernama Daeng Mading (60), warga Dusun Pampangan, Desa Abulo Sibatang, Kecamatan Marusu, awalnya dilaporkan hilang saat banjir melanda.
Tim Search and Rescue (SAR) melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (13/2/2025).
"Korban akibat banjir itu 1 orang, tadi sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Korban ditemukan di dekat empangnya," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan, Kamis.
Baca juga: Banjir Makassar Jadi Ladang Rezeki Tukang Parkir, Tawarkan Jasa Angkat Motor
Sultan pun menjelaskan kronologi hilangnya korban.
Daeng disebutkan berangkat ke empangnya tapi ketika banjir mulai melanda, ia tidak mau pulang meski sudah diajak pulang temannya.
"Jenazah korban ditemukan sekitar 500 meter dari tempat yang dicurigai hilang," ujarnya.
Selain itu, Sultan menyebutkan bahwa ada seorang lagi yang dikabarkan hilang.
Namun, informasi mengenai orang hilang tersebut belum dapat dipastikan karena belum ada pendataan atau laporan dari keluarganya.
"Meski begitu, kita tetap responsif, dan tim SAR melakukan pencarian di lokasi. Siapa tahu ada betul orang yang hilang," ucapnya.
Baca juga: Update Banjir Sambas Kalbar: 4 Desa Masih Terendam, Pemkab Perpanjang Tanggap Darurat
Bencana ini terjadi di tengah cuaca buruk yang melanda sebagian wilayah Sulawesi Selatan, dengan hujan deras, angin kencang, dan petir yang terjadi beberapa hari terakhir.
Puncaknya, pada Selasa (11/2/2025) sore, air mulai menggenangi sejumlah wilayah di Kota Makassar dan Kabupaten Maros dengan ketinggian bervariasi hingga 1 meter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang