POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Gelombang pasang disertai banjir rob kembali menerjang pemukiman nelayan pesisir Lingkungan Mangeramba, Takatidung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Minggu (9/2/2025) malam.
Hantaman gelombang setinggi tiga meter atau mencapai atap rumah warga membuat sejumlah penghuni kampung nelayan memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman, baik ke rumah kerabat atau tetangga.
Akibat terjangan rob dan angin kencang, sekitar 30 rumah warga, terutama yang berbatasan langsung dengan garis pantai, mengalami kerusakan parah.
Kepala Lingkungan Mangeramba, Irwan mengatakan, kondisi cuaca buruk telah terjadi sejak satu pekan terakhir. Biasanya, gelombang pasang mulai terjadi pada pukul 16.00 hingga pukul 21.00 Wita.
"Karena rumahnya rusak diterjang angin kencang disertai gelombang tinggi, sejumlah warga terpaksa mengungsi," kata irwan.
Kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam ini diperkirakan mencapai puluhan juta Rupiah.
"Umumnya, rumah warga mengalami kerusakan pada bagian atap, tiang, dan dinding," jelas Irwan.
Baca juga: Waspada, Maluku Berpotensi Gelombang Tinggi dan Cuaca Buruk
"Pemerintah kelurahan telah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah kabupaten dan BPBD setempat agar dapat membangun tanggul pemecah ombak," kata Irwan..
Dia menjelaskan, tanggul pemecah ombak dapat mencegah ancaman gelombang tinggi dan banjir rob.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang