Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Baubau Gerebek 4 Gudang BBM Ilegal, Puluhan Ton Solar Ditemukan

Kompas.com, 25 Januari 2025, 16:35 WIB
Defriatno Neke,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Puluhan warga dari Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melakukan penggerebekan terhadap empat lokasi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) ilegal pada Sabtu (25/1/2025) siang.

Aksi ini dipicu oleh kemarahan warga setelah empat rumah di kelurahan tersebut hangus terbakar akibat kebakaran yang dipicu oleh mobil yang mengangkut BBM ilegal pada Jumat (24/1/2025) malam.

Baca juga: Mobil Angkut BBM Ilegal Tanpa Sopir Terbakar lalu Tabrak Pagar di Baubau, 4 Rumah Hangus

“Ada temuan beberapa puluhan ton BBM jenis solar yang kita temukan di lokasi. Ini efek kejadian semalam yang menyebabkan mobil pick up yang muat bahan bakar jenis solar dan pertalite sehingga api cepat merembet ke empat rumah warga,” ungkap seorang warga, La Asa, kepada media di lokasi.

Warga melakukan penggerebekan di sebuah rumah yang terletak di Jalan Asrama Mahasiswa Unidayan, Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari.

Di dalam rumah tersebut, warga menemukan puluhan ton solar yang tersimpan dalam drum dan bak penampung.

Yang lebih mencengangkan, pelaku penimbunan membuat bak penampung di bawah rumahnya dengan kedalaman sekitar 20 meter.

“Kami temukan bak penampung yang kami dapat informasinya dari seorang pekerja dengan kedalaman 20 meter, dengan luas 2x2 meter dan terisi semua,” jelas La Asa.

Selain itu, warga juga menemukan beberapa tandon berisi solar dengan kapasitas sekitar 2.000 liter tersimpan rapi di samping rumah tersebut, serta beberapa jeriken dan drum yang masih terisi solar.

“Barang bukti ada beberapa ton solar yang sengaja ditimbun dan itu merupakan barang ilegal,” tambah La Asa.

Setelah menemukan lokasi pertama, warga kemudian bergerak menuju gudang penimbunan BBM lainnya yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi sebelumnya.

Polisi yang tiba di lokasi setelah dihubungi warga langsung memasang garis polisi dan mengamankan seorang pria yang diduga sebagai pemilik BBM ilegal tersebut.

Warga tidak berhenti di situ. Mereka melanjutkan pencarian ke lokasi gudang lainnya di Kelurahan Sulaa.

Mereka membuka paksa pagar yang terkunci dan masuk ke dalam lahan yang diduga menjadi tempat keluar masuk mobil Pertamina.

Di lokasi tersebut, warga menemukan puluhan drum berisi BBM jenis solar dengan jumlah mencapai beberapa ton.

“Kami memang sering melihat aktivitas mobil tangki mengarah ke lokasi ini, tetapi kami tidak menaruh kecurigaan. Namun ternyata hari ini kami temukan barang bukti di sini ada aktivitas bongkar muat BBM,” kata La Asa.

Baca juga: Polisi Gugur Akibat Penganiayaan Pengangkut BBM Ilegal di Kaltim, Dimakamkan di Lamongan

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Baubau, Iptu Ridlo Muzayyin S Basuki, yang memantau aksi penyegelan lokasi BBM, menyatakan bahwa pihaknya awalnya mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai adanya pelaku BBM ilegal.

“Kami sudah mengamankan barang (BBM) ilegalnya dan sudah mengamankan salah satu orang pelakunya yang diduga melakukan penampungan BBM ilegal,” kata Ridlo.

Ia menambahkan, saat ini pelaku telah dibawa ke Mapolres Baubau untuk diinterogasi lebih lanjut.

“Kami saat ini masih menyelidiki (BBM) antara pertalite dan solar,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau