Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Parepare Gunakan Mesin X-ray dan "Barrier Gate" untuk Keamanan Penumpang

Kompas.com, 9 Januari 2025, 11:36 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber Antara

PAREPARE, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Parepare resmi menerapkan penggunaan mesin X-ray dan barrier gate di Terminal Penumpang Nusantara Parepare, Sulawesi Selatan pada Rabu, 8 Januari 2025.

"Ini merupakan langkah strategis dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan pelabuhan, khususnya di bidang keamanan. Dengan adanya X-ray, proses penyortiran penumpang dan barang bawaan akan lebih teliti sehingga keselamatan selama pelayaran lebih terjamin," ujar Branch Manager SPMT Branch Parepare I Nengah Suryana Jendra melalui keterangan rilisnya, Rabu.

Dikutip dari Antara, Peresmian dengan tema "Go Live Implementasi X-ray dan Barrier Gate" ini menjadi tonggak baru sistem keamanan di Pelabuhan Parepare.

Sistem ini telah diuji coba selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025 dan terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi pemeriksaan.

Baca juga: Narkoba 13 Kilogram Berhasil Diamankan di Pelabuhan Semarang, Ternyata Jaringan Fredy Pratama

Jendra mengatakan, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jasa pelabuhan, sejalan dengan visi Pelindo sebagai pelabuhan terintegrasi yang mengutamakan keselamatan.

Ia mengungkapkan rencana transformasi digital di sistem pembayaran pelabuhan.

"Kami akan menerapkan sistem transaksi cashless guna meminimalisir penggunaan uang tunai. Ke depan, semua pembayaran akan berbasis digital," ujarnya.

SPMT Branch Parepare melibatkan berbagai pihak untuk mendukung implementasi sistem keamanan baru ini.

Personel Polsek KPN akan membantu pengamanan dan pengawasan operasional.

Selain itu, pihak Kesehatan Pelabuhan akan memperketat pengawasan guna mencegah penyebaran virus melalui pelabuhan, sementara Karantina Parepare memastikan pemeriksaan terhadap hewan yang masuk ke wilayah ini.

SPMT Branch Parepare juga bekerja sama dengan perusahaan pelayaran dalam mengedukasi penumpang mengenai larangan membawa barang-barang berbahaya.

"Kami meminta dukungan dari pihak pelayaran untuk mensosialisasikan aturan kepada para penumpang," tambah Jendra.

Kepala Seksi KBPP KSOP Parepare Nirwan Damang turut memberikan apresiasi atas implementasi X-ray ini.

Baca juga: Penyebab Kematian Pria di Pelabuhan Muara Baru Masih Jadi Misteri

"Melalui pemeriksaan sebelumnya, kami sering menemukan barang berbahaya seperti senjata tajam. Dengan sistem ini, kami dapat lebih teliti dalam mengidentifikasi barang bawaan penumpang," jelasnya.

Ia menambahkan, implementasi sistem X-ray akan dilakukan secara bertahap untuk mencapai cakupan penuh. "Meski saat ini belum 100 persen, kami akan terus menyempurnakannya secara bertahap," ujar Nirwan.

Sebagai bagian dari Subholding Pelindo yang berfokus pada pelayanan operasional terminal nonpetikemas, SPMT Parepare optimistis bahwa modernisasi ini akan meningkatkan standar keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang yang menggunakan jasa Terminal Penumpang Nusantara Parepare.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau