Editor
KOMPAS.com - Kecelakaan tragis menimpa pesawat SAM Air PK-SMH dengan rute Gorontalo-Pohuwato, Gorontalo, pada Minggu (20/10/2024), sekitar pukul 09.00 WITA.
Dari laporan sementara, empat orang tewas dalam insiden yang terjadi di kawasan tambak dekat Bandara Bumi Panua, Pohuwato, itu.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Provinsi Gorontalo, Heriyanto, pesawat tersebut sempat hilang kontak. Setelah itu, pihaknya menerima laporan pertama dari AIRNAV Makassar.
"Pesawat SAM Air melakukan kontak terakhir dengan AIRNAV Makassar sebelum hilang dan jatuh di area Bandara Bumi Panua," ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Kecelakaan Maut Rombongan Santri di Tol Ungaran, Sopir Berusia 19 Tahun dan Tak Miliki SIM
Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Djalaluddin Gorontalo pukul 07.30 WITA dengan tujuan Bandara Bumi Panua, Pohuwato. Pesawat dilaporkan hilang kontak sesaat sebelum mendekati bandara tujuan.
Baca juga: Pesawat SAM Air Jatuh di Pohuwato, 4 Orang Dilaporkan Tewas
Lalu sekitar pukul 09.15 WITA, tim SAR dari Pos SAR Marisa dikerahkan menggunakan truk personel dan mobil Rescue Car Type I untuk melakukan evakuasi.
Dari foto-foto yang beredar, pesawat terlihat jatuh di kawasan tambak dengan latar belakang pohon mangrove, memperlihatkan pesawat dalam kondisi ringsek dan tenggelam sebagian di perairan dangkal.
Kondisi Pesawat SAM Air nomor registrasi PK-SMH (DHC6) di Kabupaten Pohuwato.Seluruh korban ditemukan di lokasi kecelakaan dan langsung dievakuasi oleh tim penyelamat. Berdasar data yang diterima Kompas.com, berikut identitas korban insiden tersebut:
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kecelakaan. Beberapa faktor seperti cuaca buruk atau gangguan teknis menjadi fokus utama.
Pesawat yang mengalami kecelakaan ini merupakan pesawat sewaan yang melayani rute penerbangan pendek.
“Pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan, dan kami akan memastikan kondisi pesawat serta komunikasi terakhirnya dengan pihak menara kontrol," ujar Heriyanto.
(Penulis: Rosyid A Azhar | Editor: Dita Angga Rusiana)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang